24 Maret 2020
Disdik.purwakartakab.go.id—Sejak merebaknya Virus corona di dunia, termasuk di Purwakarta, Pemda Purwakarta melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta menerapkan kebijakan Learning from home dan working from home. Kebijakan ini bertujuan untuk menangkal penyebaran virus corona sekaligus dinilai efektif untuk menekan jumlah populasi yang terpapar virus corona.
Manajemen SMPN 5 Purwakarta dalam menyikapi kebijakan tersebut menerapkan 2 (dua) sistem pembelajaran bagi peserta didik yakni Daring dan Luring. Pola Daring berupa pemberian tugas yang seluruhnya dilakukan secara online,baik pemberian tugas dari guru, pengerjaan tugas oleh siswa, maupun penilaiannya. Sedangkan Pola Luring berupa pemberian tugas melalui WhatsUp, siswa mengerjakan secara offline di rumah, lalu menyerahkan tugas dengan cara memoto tugasnya dan Mengeshare ke Whats App guru mata pelajaran masing-masing.
Selain itu, SMPN 5 Purwakarta tidak melulu memberikan tugas akademik kepada para peserta didik. Hal ini ditujukan agar peserta didik tidak terlalu terbebani tugas-tugas tersebut. Adapun tugas yang diberikan diatur dengan jadwal minggu pertama seluruh peserta didik diberi tugas untuk mencari informasi terkait virus corona dan melaporkannya secara tertulis, boleh diketik ataupun ditulis tangan. Minggu kedua barulah guru mapel masing-masing memberikan tugas sesuai kurikulum, dengan aturan yang sudah disepakati.
Guru mapel yang menerapkan Pola Daring, dalam pemberian tugas kepada siswa mereka menggunakan model Powton, google form, quiziz, dan you tube. Tagihannya berupa video,gambar, atau pekerjaan lainnya,yang dikirim melalui WhatsUp ataupun e-mail . Evaluasi pembelajarannya dilakukan secara online,dengan menggunakan model google form dan quiz.
Guru mapel yang menerapkan Pola Luring, mereka memoto tugas yang harus peserta didik kerjakan, dan melakukan evaluasi dengan cara menilai pekerjaan peserta didik yang sudah dikirimkan melalui Whats App.
Untuk kegiatan supervisi dan monItoring, kepala sekolah melakukan beberapa kegiatan, di antaranya mengharuskan guru mengeshare perangkat pembelajarannya melalui WA atau e-mail. Kepala sekolah juga meminta hasil pekerjaan peserta didik untuk dishare via WA atau e-mail. Hal ini ditujukan untuk mengontrol tingkat ketercapaian kegiatan guru dan peserta didik dalam pola kelas Learning from home dan Working from home.
SMPN 5 Purwakarta bahkan sudah mempersiapkan program Learing from home jika Pemda/Disdik akan memperpanjang kegiatan stay at home ini. Kegiatan berikutnya hanya berupa ketrampilan peserta didik dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga di rumah, seperti membereskan tempat tidur,cuci piring,memasak, mengepel,dan lain-lain selama mereka Stay at Home. (RK/Red)