image

Admin Dinas Pendidikan

05 Juni 2020

22334x Dilihat
MELATIH ANAK MENULIS DENGAN TEKNIK TRACING THE DOT DI RUMAH

 

oleh
_Cucu Agus Hidayat_

"Pak, Adel masih gak bisa nulis," keluh si Bungsu sambil tangan kanannya memainkan pensil di ujung dagunya, sementara tangan kirinya memegang beberapa helai kertas.

"Oh, begitu. Menulis huruf, bukan?" tanya Pak Agus sambil mendekati dan melihat coretan-coretan di buku tulisan anaknya.

"Iyah, Pak. Kata Bu Guru harus rajin latihan supaya cepat bisa," jelas Adel menoleh ke wajah ayahnya.

"Iyah, Adel harus rajin latihan. Akan Bapak ajari menulis huruf, yah. Ini buat Adel, coba lihat!" sambil memberikan sebuah buku latihan praktis cara menulis huruf dan angka untuk siswa TK atau kelas permulaan.

Dialog antara anak dan ayah di atas terjadi ketika pertama kali anak mengeluh dan meminta bantuan orang tua untuk diajari menulis huruf-huruf atau alfabet dan angka. Setiap guru dan orang tua tentu mengingkan setiap anak-anaknya terus tumbuh dan berkembang menjadi anak yang rajin, pintar, soleh, dan terampil, termasuk terampil dalam menulis. Akan menjadi kebahagiaan dan kebanggan tersendiri, ketika si Kecil yang akan atau baru masuk pendidikan usia dini atau Taman Kanak-Kanak, dan yang sudah belajar di kelas rendah di Sekolah Dasar mulai belajar dan mampu menulis permulaan.

Menulis termasuk salah satu kemampuan motorik halus yang perlu dilatihkan dan dikuasai oleh anak-anak sejak usia dini secara bertahap dan sesuai dengan perkembangan bahasa, kognisi, psikologi, dan motoriknya. Anak-anak akan menjadikan menulis sebagai sebuah cara untuk menguasai keterampilan yang dibutuhkan dalam perkembangan dirinya, menjadi kebanggan tersendiri, membangun rasa percaya diri, dan sebagai media dalam menyalurkan emosi, fantasi, maupun ekspresi diri tentang perasaan, keinginan, dan pikirannya, kendati dalam bentuk yang sederhana dan untuk tujuan pemenuhan diri sendiri atau untuk diakui oleh lingkungan keluarganya. Anak belajar menulis sejak dini juga menjadi modal atau bekal awal untuk membuka pintu dan jendela bagi kecemerlangan masa depannya. Melalui penguasaan kemampuan menulis alfabet dan angka, anak-anak sudah menancapkan tinta emas sebagai pembuka jalan bagi penelusuran jejak tulisannya di masa depan.

Bagaiamana membimbing anak belajar menulis permulaan? Bagaimana cara menyalurkan ide, imajinasi, dan emosi anak secara positif dalam menulis permulaan? Sebagai guru dan orang tua tentu harus mampu menjadi pamong, mitra, dan fasilitator bagi anak untuk belajar menulis dengan beragam pendekatan, metode, atau teknik yang relevan dengan perkembangan psikologis, bahasa, dan koginisi anak. Memerankan diri untuk membantu anak belajar menulis tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga bisa dilakukan oleh orang tua di rumah. Ayah dan ibu bisa mengajak anaknya belajar menulis permulaan dengan media dan teknik tertentu dengan mengedepankan aktivitas kognisi dan motorik secara menyenangkan, membangkitkan motivasi, memberi apresiasi, dan membangun rasa percaya diri anak. 

Salah satu teknik menulis permulaan yang dapat digunakan secara maksimal ialah Teknik _Tracing The Dot._ Bagi sebagian besar guru PAUD, TK, dan SD serta orang tua, teknik ini bukan teknik yang asing di telinga, sebab pernah bahkan sering digunakan di sekolah dan di rumah untuk membantu anak-anaknya belajar menulis permulaan. Apa teknik _Tracing The Dot_? Apa manfaat teknik tersebut? Bagaimana langkah-langkah penggunaanya? Bagaimana kelanjutan aktivitas menulis dengan teknik tersebut? 

Teknik _Tracing The Dot_ adalah cara menulis dengan menebalkan tanda titik-titik atau garis-garis samar yang membentuk pola huruf, angka, atau bentuk tertentu sebagai jejak dalam mengenal dan menulis huruf, angka, dan bentuk lainnya. Manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas menulis dengan teknik tersebut antara lain ialah membantu anak mengenali huruf, angka, dan bentuk simbol lainnya; menjadi media pembelajaran yang menyenangkan disertai rileksasi dalam belajar menulis; melatih anak merangkai huruf, angka, bahkan kata dengan kreatif; melatih anak menjalani proses menulis secara bertahap dan teratur; melatih kesabaran dan ketekunan; mengembangkan imajinasi dan kreasi; membangkitkan selera estetika; melatih kerja koginisi, reflek, dan motorik anak; dan lain-lain.

Penerapan teknik _Tracing The Dot_ sangat mudah. Baik guru atau orang tua maupun anak bisa menggunakan teknik tersebut dalam suasana santai, non-formal, dan menyenangkan. Pelaksanaanya bisa di dalam kelas dan di luar kelas secara klasikal atau individual, di rumah, bahkan dilakukan di tempat lain ketika sedang rekeasi bersama keluarga. Orang tua bisa menyiapkan materi latihan menulis dari bahan cetakan yang dapat diperoleh di toko-toko buku. Bahkan guru dan orang tua bisa membuat bahan sendiri secara manual yang menggambarkan huruf, angka, bentuk tertentu, atau sebuah rangkaian tertentu berupa titik-titik samar sebagai media bagi anak belajar menulis. Pola titik-titik yang mengikuti garis samar huruf atau angka dapat dibuat dengan menggunakan pencil pada sehelai kertas HVS ukuran kuarto atau polio. Selain dapat dibuat dengan cara manual, bahan latihan menulia bisa juga diperoleh dari buku atau mencetak font sejenis melalui gambar yang diperoleh dari internet dan diprint di kertas A-4 atau F-4. Setalah bahan disiapakan, anak dibimbing menulis dengan cara menebalkan atau menyambungkan titik-titik agar dapat menciptakan satu bentuk baru yang utuh, baik huruf, angka, maupun kombinasi dari huruf dan angka, serta bentuk kombinasi dengan gambar benda-benda yang dikenal oleh anak, misalnya binatang peliharaan, nama anggota keluarga, jenis-jenis makanan, dan lain-lain.

Apabila anak sudah mampu menulis dengan menyambungkan tanda titik pada bentuk huruf dan angka, selanjutnya anak bisa dilatih menulis dengan teknik lanjutan, antara lain menebalkan huruf atau angka yang dicetak tipis, menulis huruf tunggal, menjiplak, menulis suku kata, dan menulis kata. Agar anak mampu mengenali huruf sekaligus belajar menulis lanjut, kenalkan terlebih dahulu huruf-huruf vokal, lalu ajarkan anak menulis huruf-huruf tersebut, baik huruf kecil maupun huruf besar dengan menebalkan huruf dan angka yang disipakan dengan ditulis tipis. Setelah dianggap cukup, dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu huruf konsonan. Dengan cara yang sama, anak diajari mengenal dan menulis huruf konsonan dari huruf konsonan yang ditulis/dicetak tipis. Selanjutnya, anak dilatih belajar menulis dengan menggabungkan dua jenis huruf, baik huruf vokal maupun konsonan, sehingga membentuk suku kata, seperti _ba, ca, sa, ta,_ dan seterusnya. Selain belajar menulis dengan menebalkan huruf, teknik lanjutan ini bisa membantu anak belajar membaca dengan cara yang lebih mudah dan murah. 

Selama proses belajar menulis dengan teknik _Tracing The Dot,_ diperlukan bimbingan, dialog, bantuan, atau dukungan positif dari orang tua. Anak-anak yang masih kecil perlu diberikan pujian, baik tindakan, ucapan, sikap, atau gesture orang tua serta merayakan setiap keberhasilan bersama-sama. Jika perlu, hasil latihan anak diberi nilai, dipajangkan di papan sederhana atau di dinding, dan diberi hadiah sederhana yang edukatif. Selain itu, anak selalu membutuhkan motivasi, karena susana hati anak _(mood)_ seringkali berubah ke arah aktivitas yang lebih diminati, rileksasi, fantasi, dan menyenangkan lainnya. Peran orang tua yang selalu sabar, fokus, dan kontinu membantu anak dengan rasa cinta, akan membantu keberhasilan anak belajar menulis permulaan. 

Cucu Agus Hidayat, S.Pd., M.Pd.
(Kepala SMPN 1 Maniis Kab. Purwakarta, Pengurus Komunitas Literasi Purbasari Disdik Kab. Purwakarta, Kepala SMPN 1 Maniis).

Referensi :
Sunarti dan Subana. 2009. _Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia : Berbagai Pendekatan, Metode, Teknik, dan Media Pengajaran._ Bandung : Pustaka Setia.

Winataputra, Udin S. 1998. _Buku Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar._ Jakarta : PPMG Depdikbud.

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)