image

Admin Dinas Pendidikan

22 Mei 2022

2095x Dilihat
Lokakarya Guru Penggerak Angkatan V : Berdiri Diatas Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Disdik.purwakartakab.go.id – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Dr. H. Purwamto, M.Pd. berkesempatan hadir dan membuka kegiatan Lokakarya Orientasi Program Pendidikan Guru Penggerak Reguler Angkatan 5 Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, di Auditorium Prime Plaza Hotel, Minggu (22/05).
 
Kegiatan ini atas kerjasama Dinas Pendidikan dan Pusat dan pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) yang di ikuti oleh Calon Guru Penggerak, Kepala Sekolah Penggerak, Dewan Pendidikan, Kepala Sekolah SMP dan SMK, Para pejabat dinas Pendidikan. 
 
Perwakilan Kepala balai guru penggerak provinsi jawa barat, Drs. Abu khaer, M.Pd.   sambutannya meninggung ihwal filosofi gagasan Ki Hajar Dewantara yang di aplikasikan dalam program Merdeka Belajar.
 
"Secara praktikal, ambil kasus di Kabupaten Purwakarta, maka substansi persoalannya adalah bagaimana menguatkan karakter siswa yang sudah disemai mulai dari jenjang pendidikan PAUD sampai dengan SMP. Dan Purwakarta sudah melakukan itu saat ini. Tinggal dijaga dan dikembangkan kebijakannya," katanya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta H. Purwanto dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada guru penggerak yang berhasil lulus.

"Saya ucapkan selamat kepada Bapak/Ibu semua. Saya mengharapkan kita sebagai profesi guru, kepala sekolah, dan praktisi pendidikan pasa umumnya berkomitmen serius terhadap pendidikan. Sebab, bagaimanapun pendidikan penting untuk masa depan anak didik kita. Dan kualitas mereka sesungguhnya adalah refleksi masa depan bangsa kita," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengulas soal siswa dari sisi fitrah. Bahwa setiap siswa memiliki karakter sekaligus potensi sendiri-sendiri.

"Fitrah setiap manusia anak dilahirkan memiliki potensi nya masing-masing, termasuk anak berkebutuhan khusus semuanya memiliki potesni nya masing-masing. Masalahnya adalah tinggal bagaimana kita menyemai benih dengan segala macem karakter baiknya. Tujuan pendidikan adalah “Tri Rahayu” Hamemayu Hayununging Sarira (mempercantik dan menjaga diri), Hamemayu Hayuning Bongso (memelihara dan menjaga bangsa) dan Hamemayu Hayuning Bawono (memelihara dan menjaga alam raya)," runutnya.

Masih dalam paparannya, kesadaran itulah yang disematkan dalam kebijakan Tatanen di Bale Atikan (TdBA) yang di-inisiasi Disdik Purwakarta saat ini.
 
"Falsafah Inilah yang hari ini yang saya galakkan melalui program Tatanen di Bale Atikan “Harmoni Seisi Bumi”. Tujuan pendidikan tidak akan berhasil, jika bapak/ibu guru semuanya tidak bergerak, tidak memiliki kepekaan dan kesadaran. Maka kesadaran kolektif menjadi guru penggerak harus mampu menggerkan sekolah kita, guru kita dan pendidikan di Indonesia," demikian ulasnya. (NC/Wid)

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)