31 Maret 2020
Disdik.purwakartakab.go.id -- Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 tahun 2020 tentang pencegahan virus corona pada satuan pendidikan dan Surat Edaran Bupati Purwakarta Nomor 443.1/935/Dinkes tentang Percepatan Penanganan COVID-19, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta meliburkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah selama dua pekan mulai 16-27 Maret 2020, artinya kegiatan belajar mengajar ditiadakan mulai tingkat PAUD, SD hingga SMP libur selama dua pekan ke depan, bahkan terkabar baru pemerintah Kabupaten Purwakarta memperpanjang masa peniadaan kegiatan belajar mengajar di sekolah sampai tanggal 11 April 2020 hal ini berdasarkan Surat Edaran Bupati Purwakarta yang ditandatangani pada 26 Maret 2020 dan juga mengacu pada surat keputusan Kepala BNPB nomor 13 A tahun 2020 tentang perpanjangan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona di Indonesia dan Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus desease (Covid-19).
Peniadaan kegiatan belajar mengajar di sekolah dimaksudkan sebagai upaya pencegahan kemungkinan penularan Covid-19 pada satuan pendidikan di Kabupaten Purwakarta, baik kepada peserta didik, guru, kepala sekolah, dan seluruh warga sekolah yang menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan tersebut.
Proses belajar mengajar dilaksanakan melalui pembelajaran daring (dalam jaringan) atau online dengan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum. Belajar dari rumah juga dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.
Guru dan siswa dapat memanfaatkan IT google clasroom, WhatsApp Group, rumah belajar dan lain-lain termasuk zoom cloud meeting bagi sekolah yang memadai fasilitasnya. Penggunaan alat komunikasi digital seperti Hand Phone dan Laptop/PC sangat membantu kegiatan belajar selama libur ini, namun penggunaan terutama HP bagi anak harus dipantau oleh para orang tua dan guru.
Tidak adanya kegiatan belajar di sekolah bukan berarti siswa libur belajar begitu saja, tetapi para orangtua harus tetap mengawasi anak-anaknya untuk belajar di rumah sesuai dengan arahan sekolah. Yang paling dikhawatirkan kita semua bahwa anak- anak lebih asyik bermain Game Online daripada belajar daring, seperti kita ketahui game online sangat memberikan dampak buruk bagi tumbuh kembang anak di kemudian hari.
Ada beberapa dampak buruk yang bisa dialami anak apabila mereka keseringan main game online diantaranya akan melemahnya otot dan persendiaan, terjadi obesitas dan bahkan penurunan penglihatan yang signifikan karena paparan cahaya biru dari layar gadget. Selanjutnya jika anak sudah dalam tahap kecanduan game, mereka tidak akan fokus ketika menyerap pelajaran di kelas, sangat malas belajar, hingga berani bolos sekolah dan berujung pada penurunan prestasi akademik anak di sekolah.
Selain hal diatas jika anak yang sudah kecanduan game online cenderung lebih asosial atau disfungsi kepribadian yang ditandai dengan menarik diri dan menghindar secara sukarela terhadap interaksi sosial apapun, dia akan sering kikuk ketika diminta untuk memulai percakapan dan merasa cepat bosan ketika diajak di pertemuan yang melibatkan banyak orang, game online juga menyebabkan anak-anak berperilaku agresif dalam kehidupan sehari-harinya, lebih sering marah-marah dan mudah tersinggung ketika dilarang atau diminta berhenti bermain game.
Terakhir kecanduan bermain game online bisa menimbulkan gangguan mental, kabar buruknya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) berencana memasukkan kecanduan game online sebagai salah satu kategori gangguan jiwa baru yang disebut gaming disorder. Hal ini didasari atas fenomena peningkatan kasus kecanduan game dari berbagai belahan dunia.
Selama libur akibat merebaknya pandemi corona, para siswa bisa belajar di rumah masing-masing secara terstruktur dengan perencanaan serta bimbingan dari guru, dipantau oleh orang tuanya. Libur sekolah merupakan momen yang menyenangkan bagi anak-anak, namun, para orang tua harus memberi pemahaman kepada anak-anak bahwa liburan kali ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran wabah virus pandemi corona.
Pastikan para orang tua bersifat tegas ketika akan membatasi waktu bermain game bagi anak-anaknya. Agar anak terhindar dari berbagai dampak negatif akibat kebanyakan main game, ada berbagai tips untuk orang tua ketika anaknya bermain game online yaitu sebagai berikut :
(1) Atur waktu bermain dan buat kesepakatan dulu berapa lamanya waktu anak kita dibolehkan main game.(2) Sterilkan kamar anak dari barang laptop/PC/TV dan gadget. (3) Para orang tua bisa mencari aktivitas menarik lainnya misalnya bersepeda di sekitar rumah agar anak tidak terus mengingat game.
Semoga libur panjang akibat merebaknya virus corona saat ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa atas bimbingan para orang tua dan guru dengan tugas utama bersama para siswa tetap belajar melalui daring, lalu bersama–sama mencegah bahaya virus corona serta peranan orang tua dan guru dalam pengawasan dan pengaturan waktu anak-anaknya bermain game online.
Penulis :
Isep Suprapto, M.Pd
SMPN 2 Plered Kab. Purwakarta
Sumber : https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/dampak-buruk-keseringan-main-game/
dan berbagai sumber lainnya.