Pendidikan_Kita - Keberanian mengungkap kebenaran terkadang teramat berat untuk diutarakan. Rasa enak tidak enak seringkali hinggap sehingga sering berdampak seperti ibarat fikir yang tak dapat terukir, yang kemudian hanya sebatas jadi beban fikir.
"Kebenaran yang tidak dimengerti justru akan menjadi kesalahan, untuk itu perlu belajar memahami banyak seni dalam mengungkapkan suatu hal", ungkap Anwar Mulyana, kepala SDN 9 Nagrikaler , Selasa (6/5).
Bagusnya suatu program yang telah dirumuskan juga Anwar kemukakan sering tidak memperoleh tanggapan positif dari banyak kalangan.
"Pemerintah dengan segala pertimbangan melahirkan suatu program untuk kemaslahatan, salah satunya lingkungan, agar semua dapat terhindar dari musibah, tetapi tetap saja ada pihak yang berbuat semaunya, seenaknya. Termasuk juga pendidikan, kita sekolah mendidik anak untuk berkarakter, barakhlaq baik, namun kenyataan dirumah serta lingkungan lepas dari pengawasan, sehingga banyak terjadi kenakalan yang merugikan diri, keluarga dan Masyarakat". Tegasnya.
"Kita, lanjut Anwar, memang perlu pemimpin yang tegas, dengan tetap familiar, yang berani berkata serta bertindak untuk menjalankan aturan, sebab jika tidak, program dan rencana hanya akan jadi wacana dan seremonial belaka". Tandasnya.
Dalam menyiapkan generasi hebat kedepan, Anwar berpendapat jika pendidikan tidak sekedar untuk usia anak.
"Saya merasa bahwa pendidikan itu tidak hanya terpaku, berpusat pada anak, tetapi juga orang tua. Kepada orang tua harus juga ditanamkan rasa peka, rasa iba, tanggung jawab seutuhnya. Bahwa kebutuhan anak bukan hanya makan minum, pakaian, tempat tinggal semata, tetapi juga pengawasan ekstra, selalu memantau sejauh mana pergaulan anak, termasuk rasa memiliki dan peduli terhadap lingkungan minimal disekitar tempat tinggalnya, karena itulah bentuk kasih sayang yang sebenarnya". Pungkas Anwar.(MDI)
