image

Admin Dinas Pendidikan

12 April 2020

150276x Dilihat
KALIMAT DAN PARAGRAF

Oleh : Cucu Agus Hidayat

Sebagaimana telah dikemukakan, kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap. Selain kata, konstituen (unsur pengisi) kalimat adalah frase dan klausa. Setiap unsur tersebut bersatu membentuk berbagai jenis kalimat. Berdasarkan jumlah klausanya, dikenal ada kalimat tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk.

Bagaimana posisi kalimat dalam paragraf? Kalimat menjadi satuan pembentuk paragraf. Paragraf merupakan sekumpulan kalimat yang tersusun logis dan sistematis sebagai satu kesatuan pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan. Dengan kata lain, paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran yang utuh dalam sebuah tulisan atau karangan.

Tulisan atau karangan yang utuh dan sitematis pada dasarnya dibangun oleh kalimat-kalimat dan sekumpulan paragraf. Karena itu, kemampuan menulis paragraf sangat penting. Dalam karangan, paragraf merupakan satuan pokok. Isi setiap paragraf harus relevan dan menunjang keseluruhan isi dan tema karangan.

Peran paragraf dalam karangan begitu penting dan vital. Paragraf berfungsi untuk memudahkan pengertian dan pemahaman pembaca, yaitu adanya gagasan-gagasan yang dipilah-pilah. Selain itu, paragraf berfungsi untuk memisah bagian uraian agar memudahkan pembaca berhenti lebih lama pada bagian karangan yang panjang.

Bagaimana menulis kalimat agar menjadi paragraf yang baik? Paragraf yang baik harus memiliki kohesi, koherensi, konsistensi pengembangan, keutuhan, dan ketuntasan.

Paragraf harus memiliki kesatuan (koherensi), maksudnya semua kalimat harus bersama-sama digerakkan untuk menunjang sebuah ide pokok. Jika ide pokok membicarakan A, maka kalimat-kalimat selanjutnya harus menjelaskan A. Perhatikan contoh berikut.

   _Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar. Tanah di sekitarnya sangat subur. Banyak pendatang baru yang datang untuk mencari pekerjaan. Pada malam hari banyak orang berjalan-jalan di sepanjang Jalan Malioboro untuk menghirup udara malam._

Contoh di atas bukan sebuah paragraf yang baik, walau disusun dalam beberapa kalimat. Mengapa? Karena informasi yang dinyatakan dalam sejumlah kalimat tersebut sama sekali tidak memiliki hubungan erat atau tidak memiliki kepaduan informasi. Tanpa adanya kesatuan informasi yang dinyatakan dalam kalimat-kalimat, kumpulan informasi itu tidak menghasilkan paragraf yang baik, melainkan hutan rimba kalimat. Jadi, sebuah paragraf harus memiliki kesatuan informasi atau makna yang sering disebut _koherensi._

Analisis koherensi rumpun kalimat di atas sebagai berikut. Pada kalimat (1) yang merupakan kalimat topik dinyatakan bahwa 'Kota Yogyakarta dikenal juga sebagai kota pelajar' sebagai ide pokoknya. Sebagai 'kota pelajar' seharusnya dijelaskan bahwa di kota itu banyak lembaga pendidikan. Akan tetapi, penjelasan yang diberikan pada contoh di atas tidak demikian. Pada kalimat (2) dikemukakan tentang kesuburan tanah di sekotar Yogya, yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan ide pokok. Demikian pula informasi yang terdapat pada kalimat (3) dan (4) tidak ada hubungannya dengan ide pokok. 

Selanjutnya, kita amati contoh tulisan berikut.
    _Ratih gadis pujaan. Wajah cantik. Tutur kata sopan. Murah senyum. Tidak sombong. Pandai bergaul._

Tulisan di atas juga bukan sebuah paragraf yang baik. Mengapa? Karena di bidang bentuk, tidak mencerminkan _kohesi_ antarkalimat. Analisis koheseivitas pada paragraf tersebut adalah tidak adanya unsur-unsur kebahasaan dan penanda hubungan antarkalimat yang disajikan secara implisit dengan baik. Penanda kohesivitas yang hilang antara lain ialah kata ganti dan kata hubung. Selain itu, penanda hubungan kohesif paragraf yang lain adalah kata-kata penanda hubungan : penunjukkan, penggantian, pelesapan, perangkaian, dan lain-lain.
  
Ada dua aspek paragraf yang perlu diperhatikan, yaitu 1) masalah alur pikiran dan 2) masalah kepaduan paragraf, yang dapat dibedakan menjadi a) kepaduan di bidang bentuk (kohesi) dan b) kepaduan di bidang makna (koherensi). Selain itu, perlu memahami hakikat paragraf dalam konteks komposisi tulisan, fungsi paragraf, pengertian paragraf, ciri-ciri paragraf, struktur paragraf, jenis-jenis paragraf, syarat paragraf yang baik, dan cara menulis paragraf yang baik. Apabila pemahaman dan kemampuan menulis paragraf sudah dikuasai, maka tulisan yang dihasilkan akan logis, padu, dan sistematis.

_Cucu Agus Hidayat_

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)