13 Februari 2020
Disdik.purwakartakab.go.id – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta H. Purwanto meresmikan kelas Madrasah Diniyah Takmiliyah Wusto (MDTW), Kamis (13/02), di UPTD SMP Negeri 1 Maniis.
Acara peresmian tersebut dihadiri jajaran manajemen SMPN 1 Maniis, Camat, Kepala Desa dan Perwakilan Kementrian Agama (Kemenag) Purwakarta dilingkungan Kecamatan Maniis.
Dalam sambutannya, Kadisdik Purwanto mengucapkan terima kasih kepada para tokoh kecamatan maniis yang telah berkontribusi bersama mewujudkan hadirnya MDTW di lingkungan SPMN I maniis. Peserta didik SMPN 1 Maniis, akunya, adalah santri-santri yang hebat-hebat.
“Sekolah Diniyah Takmiliyah Wusto adalah kebijakan Dinas Pendidikan Purwakarta sebagai bagian dari implementasi kebijakan Pendidikan Karakter yang menjadi agenda Pemkab Purwakarta. Lewat kebijakan ini, SMP yang berada di tingkat kecamatan diupayakan semuanya mampu membuka DTW dengan catatan di lingkungannya tidak ada Diniyah. Kami mengupayakan bagaimana caranya sekolah-sekolah memiliki keunggulan-keunggulan, mungkin ke-depan di SMP Maniis ada kelas Tahfiz. Itu bisa,” runutnya.
Lebih lanjut, dia mengapresiasi 143 anak yang sudah terlibat di DTW SMPN I Maniis.
“Mereka ini adalah santri yang luar biasa hebat. Kami berharap, kedepan mudah-mudahan dari SMPN 1 Maniis lahir santri-santri yang hebat, anak yang bagus soleh-solehah. Tolong diingat bahwa indikator keberhasilan pendidikan perilaku, akhlaq, karakter yang baik. Seperti sabdaRasulullah SAW,“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak (HR. Al-Baihaqi :Red),” tandasnya.
Di akhir sambutannya, Kadisdik Purwanto mengingatkan para santri DTW SMPN I Maniis untuk bisa menjadi manusia teladan, minimal bagi lingkungan sekitar.
“Manusai berpendidikan sejatinya adalah manusia yang mampu memberikan teladan akhlaq yang baik, adab yang baik dalam kehidupan kepada seksama manusia, lingkungan dan hewan. Pelajar yang beradab ialah pelajar yang mampu menempatkan sampah dan membuang sampah pada tempatnya, mampu menghargai orang lain ketika sedang berbicara didengarkan diperhatikan, peduli sisi kemanusiaan, silih asah silih asuh, agar hidup tentram damai,” demikian pungkasnya (NC/Red).