02 September 2019
disdik.purwakartakab.go.id -- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto berkesempatan hadir menyampaikan materi tentang Pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Perspektif Gender dalam kegiatan Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKA-KU) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta, beberapa waktu lalu.
Ditemui di lokasi, Andhika Wiyata Pratama, salahseorang panitia menuturkan, kegiatan tersebut diikuti 390 Mahasiswa Baru yang terdiri dari berbagai program studi, seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), PG PAUD, Pendidikan Sistem dan Teknologi Informasi (PSTI) dan Sistem Telekomunikasi (SISTEL). Sementara, ditanya soal durasi agenda, Andhika menjelaskan bahwa kegiatan berlangsung selama 4 hari.
Dalam paparannya, Kadisdik Purwanto menyinggung situasi dan kondisi dunia pendidikan yang menjadi bidang kerjanya saat ini. Terlebih, ia sendiri bertindak sebagai salahsatu pemangku kebijakan di Kabupaten Purwakarta.
Kemudian, ia pun tak luput menceritakan bagaimana pengalaman masa kuliahnya dulu di UPI. Dia masuk ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
“Berbeda jauh dengan Kampus swasta. Untuk itu, saya secara pribadi mengucapkan selamat menikmati proses mengenyam pendidikan jenjang (S1) di Kampus UPI Purwakarta,” katanya.
Terkait konteks HAM, Kadisdik Purwanto menegaskan bahwa salah satu bentuknya adalah hak menerima Pendidikan yang layak.
“Karena Negara telah menjamin untuk itu. Karenanya, para Mahasiswa Baru Peserta MOKA-KU 2019 ini termasuk orang yang beruntung dan berbahagia, karena tidak semua orang dapat menduduki bangku kuliah. Kita hidup dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lihat saudara kita di Papua itu sulit menempuh Pendidikan hingga perguruan tinggi. Sikapi kelebihan yang kita miliki dengan cara lebih bersemangat menempuh Pendidikan," tandasnya.
Sementara, tentang Pendidikan Perspektif Gender, Kadisdik Purwanto memaparkan bahwa Puncak tertinggi dari pendidikan ialah harmoni.
“Puncak tertinggi dari pendidikan ialah kasih saying yang penuh cinta. Prilaku yang baik itu ialah hidup dalam satu kohesi sosial, dalam kerukunan, Saling menghargai dan saling menghormati, Memiliki Budi pekerti yang baik berdampingan di sampingnya, sekalipun ia memiliki perbedaan dengan keberagamaan Suku dan Ras. Puncak tertinggi pendidikan ialah saling mencintai, menghormati walaupun berbeda-beda satu sama lainnya,” demikian pungkasnya. (NC/Red).