image

Admin Dinas Pendidikan

01 Juli 2019

2607x Dilihat
KADISDIK KEMBALI GELAR FGD UNTUK MENGUATKAN PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER

Disdik.purwakartakab.go.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD), Sabtu lalu (29/06), di lingkungan SDN Ciwangi. Fokus pembahasan diarahkan pada isu penguatan Program Pendidikan Karakter (PPK). 


Perhelatan diskusi dikuti oleh para stake-holder pendidikan di Purwakarta seperti guru, kepala sekolah, pengawas, perwakilan orang tua wali murid dan perwakilan dari Disdik Purwakarta. Termasuk, hadir pula sejumlah tamu kehormatan, yaitu guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd dan Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd.


Kadisdik Purwakarta, H. Purwanto berkesempatan menyampaikan materi pada diskusi tersebut. Dalam paparannya, dia mempresentasikan hasil penelitian mandirinya yang berjudul “Pengembangan Model Kepemimpinan Partisipatif Dalam Implementasi Pendidikan Karakter”. 


“Implementasi pendidikan karakter memerlukan tatakelola yang efektif di setiap sekolah mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai pada tahap evaluasinya. Proses perencanaan pendidikan karakter berkenaan dengan upaya untuk menjawab pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana pendidikan karakter harus dan akan dilaksanakan, pelaksanaan berkaitan dengan  siapa melaksanakan apa dan bertanggung jawab pada siapa. Evaluasi menyangkut sejauhmana tujuan dan rencana yang telah ditetapkan dalam pendidikan karakter di sekolah berhasil dilaksanakan,” urainya. 


Lebih lanjut, Kadisdik Purwanto menegaskan bahwa salahsatu faktor yang mendukung konsistensi penerapan pendidikan karakter adalah pemimpin sekaligus kepemimpinannya. 


“Hal terpenting dalam implementasi pendidikan karakter di sekolah adalah dibutuhkannya seorang pemimpin yang dapat menggerakan seluruh komponen pada setiap level stakeholderagar mau terlibat dan berpartisipasi mensukseskan pendidikan karakter”, ungkapnya.


Kepemimpinan yang baik, tambah dia lagi, akan membuat proses penerapan pendidikan karakter juga berlaku baik. Terlebih, jika dihadapkan pada situasi konflik, baik yang bersifat internal maupun eksternal. 


“Pada level kelas kepemimpinan, Kepala Sekolah sebagai pemimpin dituntut mampu melibatkan guru-guru dan siswa  dalam memecahkan konflik serta pengambilan keputusan dalam upaya pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam proses belajar mengajar selanjutnya mampu memotivasi dan berkomunikasi dengan mereka,” tegasnya. 


Di akhir paparan, dia menggaris-bawahi bahwa penerapan pendidikan karakter akan berjalan mantap jika didukung partisipasi semua pihak. Karena itu, dia mengajak para pegiat pendidikan Purwakarta untuk bersama-sama menggerakkan pendidikan karakter. 


“Pada level lingkungan sekolah dan masyarakat kepala sekolah dalam pelaksanaan pendidikan karakter dituntut mampu berkoordinasi, berkomunikasi dengan semua pihak yang berkepentingan baik secara internal (guru-guru, penjaga sekolah, peserta didik, pengawas) maupun secara eksternal seperti komite sekolah, orang tua siswa, tokoh masyarakat, pemerintahan desa serta organisasi yang berkepentingan dengan sekolah. Kepemimpinan yang demikian disebut kepemimpinan partisipatif,” pungkasnya. (NC/Red)

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)