05 Oktober 2020
Disdik.purwakartakab.go.id -- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto memberikan arahan pada Rapat kordinasi Program “Tatanen di Bale Atikan” yang diselenggarakan secara virtual, Senin (05/10).
Diketahui, rapat virtual ini diikuti lebih dari 400 peserta yang terdiri dari para Pejabat Dinas Pendidikan, Pengawas, Kordinator wilayah, dan Kepala Sekolah SD dan SMP baik swasta maupun negeri se-Kabupaten Purwakarta. Sementara, bertindak sebagai narasumber yang memberikan arahan dan materi terkait program “Tatanen di Bale Atikan”, antara lain Kadisdik Purwanto, Mochmmad Irvan Efrizal (CEO Self Learning Institute) dan juga Perwakilan Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta.
Dalam kesempatan paparannya, Kadisdik Purwanto menyampaikan bahwa program “Tatanen di Bale Atikan” harus menjadi gerakan bersama seluruh warga sekolah baik Pengawas, Kepala sekolah, guru, Siswa dan Orang tua. Pasalnya, program ini bisa menjadi wahana belajar bagi semua pihak.
“Karena sesungguhnya filosofi dari “Tatanen di Bale Atikan” adalah menumbuhkan konektifitas manusia dengan dirinya, konektifitas diri denagn lingkungan dan sesamanya. Kemudian, yang paling utama adalah konektifitas diri dengan Tuhannya,” tuturnya.
Di tempat yang sama, M. Irvan Efrizal menyampaikan beberapa materi pengantar dalam rangka persiapan program “Tatanen di Bale Atikan” yang akan segera diluncurkan.
Diantaranya, dia mengupas masalah yang timbul di masyarakat terkait pergeseran pola pikir atau pergeseran paradigma terhadap lingkungan.
“Program “Tatanen di Bale Atikan” ini bukan hanya tentang memanfaatkan lahan kecil di pekarangan. Lebih dari itu adalah bagaimana kita mampu mengelola lingkungan terkecil kita, baik di keluarga maupun di sekolah, secara arif dan bijaksana,” katanya.
Tak luput, Dewan Pendidikan juga sangat mendukung program “Tatanen di Bale Atikan” Sebab, program ini dinilai baik sekali, karena akan mampu membentuk karakter siswa, entah itu secara langsung maupun tidak langsung.
“Diharapkan ini bukan hanya program insidental. Tapi, juga merupakan program yang terus berkelanjutan. Pun, tidak hanya berorientasi pada output tetapi juga dapat terintegrasi dengan proses pembelajaran yang sifatnya terstruktur,” sebut salahseorang perwakilan pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta. (NC/Red)