Kadisdik Apresiasi Pelajar Purwakarta Lahirkan Novel Broken Home

Disdik.purwakartakab.go.id – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta H. Purwanto mengapresiasi Naylah Cahya Putri, siswi asal SMPN 7 Purwakarta yang berhasil merampungkan novel berjudul “Broken Home”. Novel besutan Nayla telah terbit untuk publik melalui Exito publisher.  

Kadisdik Purwanto menerima kehadiran Nayla di ruang kerjanya, Senin (24/04). Nayla didampingi Guru dan Kepala SMPN 7 Purwakarta, Rikrik Halimatussadiah. 

Naylah Cahya Putri memiliki bakat menulis sejak duduk di bangku kelas VII, dari pengalaman itulah dia mencoba membuat sebuah novel. Dia menceritakan pengalamannya selama proses pembuatan Novel yang berjudul "Broken Home".

"Novel ini bercerita tentang seseorang yang kehilangan kedua orang tua dan diangkat oleh orang tua lain untuk menjadi anak angkatnya. Saya ingin menyisipka pesan bahwa tidak semua hal bisa dibeli dengan uang. Contohnya eperti kebahagiaan dalam keluarga," katanya.

Lebih lanjut, Naylah menuturkan bahwa novelnya  itu dibuat bukan dari pengalaman pribadi, melainkan dari cerita beberapa sumber yang akhirnya dibubuhkan dalam sebuah buku novel. 

APRESIASI BAKAT MENULIS

Kadisdik Purwanto menyampaikan apresiasinya kepada Naylah sekaligus memberikan motivasi. Tak luput, di kesempatan itu juga ia membeli novel Naylah yang telah beredar luas.

"Kami sangat mendukung kreatifitas siswa seperti Naylah ini. Jangan berhenti di pencapaian ini saja. Terus berkarya. Saya menunggu karya-karya lain Naylah pada khususnya. Serta, karya siswa Purwakarta pada umumnya," ujarnya.

Sementara, Rikrik Halimatussadiah, Kepala SMPN 7 Purwakarta menyampaikan terimakasih atas perhatian kepala Dinas Pendidikan yang telah memberikan Apresiasi.

"Semoga ini menjadi motivasi bagi siswa dan siswi lainnya agar terus berkreasi walau masih dalam masa pandemi Covid-19," katanya.

Diketahui, Novel Berjudul “Broken Home” Karya Naylah Cahya Putri sudah resmi terbit dan dapat dibeli secara online melalui Shopee, salahsatu marketplace populer di Indonesia. (NC/Red)