08 April 2019
Disdik.purwakartakab.go.id -- Dinas Pendidikan Purwakarta dinilai mampu menjadi pionir penggerak zakat profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Purwakarta.
Terkait hal tersebut, Kadisdik Purwakarta, H. Purwanto mengaku sangat termotivasi untuk terus menggerakkan kesadaran berzakat di lingkungan kedinasannya. Dia menilai, sejauh ini kesadaran ASN di lingkungan dinasnya lumayan cukup tinggi dalam hal membayar zakat profesi. Dari 4.395 ASN yang ada, 25 persen di antaranya telah konsisten membayar zakat profesinya.
"Alhamdulillah, kesadaran ASN di kami untuk membayar zakat profesi cukup tinggi. Bulan ini, kita telah salurkan sekitar Rp 121 juta uang yang telah terkumpul ke Baznas setempat," ujar Purwanto, disela penyerahan zakat profesi di Kantor Disdik Purwakarta di Jalan Veteran, Senin (8/4).
Purwanto menjelaskan, sebenarnya jika melihat jumlah ASN yang ada di lingkungan dinasnya, potensi zakat profesi ini bisa mencapai Rp 525 juta per bulan.
Namun, sambung dia, dalam pembayaran zakat ini tidak bersifat memaksa. Artinya, itu tergantung dari kesadaran dan kesepakatan para pegawai itu sendiri. "Kalau kami sebatas mengimbau. Kami juga telah membentuk unit pengelolaan zakat di masing-masing UPTD," jelas dia.
Dia menjelaskan, zakat profesi ini berlaku bagi ASN yang penghasilannya lebih dari Rp 3,7 juta per bulan. Berlaku, bagi seluruh pegawai, guru, TU, termasuk staff. Purwanto berharap, dengan mengoptimalkan penyaluran zakat profesi ASN-nya ini bisa turut meringankan beban masyarakat pra sejahtera.
Dalam hal ini, pihaknya pun berpesan kepada lembaga pengelola zakat itu supaya bisa mengakomodir jika ada mustahik di lingkungan dinasnya. "Ya misalnya, kalau ada penjaga sekolah yang kategori termasuk ke delapan asnaf penerima zakat bisa dibantu," jelas dia.
Kesadaran ASN Purwakarta Bayar Zakat Profesi Meningkat
Kesadaran untuk membayar zakat profesi dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Purwakarta cukup tinggi.
Ketua BAZNAS Kabupaten Purwakarta, Saparudin menjelaskan, setahun terakhir kesadaran untuk berzakat profesi sudah meningkat. Menurutnya, sejauh ini sudah lebih dari 80 persen ASN di lingkungan pemkab telah menyalurkan zakat profesinya.
"Alhamdulillah, hampir satu tahun ini sudah lumayan bagus. Memang, ada masih ada beberapa instansi yang belum maksimal," ujar Saparudin, di tempat yang sama.
Dia menjelaskan, menjelaskan, dana yang dikelola Baznas Purwakarta ini, sebagian besar disalurkan kepada delapan asnaf penerima zakat. Selebihnya, untuk kegiatan sosial lain.
Semisal, sambung dia, di bidang pendidikan, pembangunan rutilahu dan yang terbaru yaitu pembayaran premi BPJS masyarakat kurang mampu. "Dari zakat profesi ini, kami harapkan problem sosial masyarakat pra sejahtera itu terbantu," katanya.
Pihaknya menjelaskan, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap Baznas mengalami peningkatan. Untuk itu, kedepan pihaknya akan turut mendorong supaya partisipasi ASN, perbankan, perusahaan swasta, BUMN dan BUMD, mengalami peningkatan. Terutama, dalam menyalurkan zakat profesinya.
Menurutnya, jika seluruh ASN dan pegawai perusahaan swasta maupun pemerintah bisa menyalurkan zakat profesinya ke Baznas, maka akan banyak keluarga tak mampu yang bisa terbantu menyelesaikan problem sosialnya.
"Kami berharap, dengan adanya kerja sama dengan pemerintah ini permasalahan yang mendera keluarga pra sejahtera akan teratasi. Bahkan, diharapkan kedepannya mampu meningkatkan kesejahteraan perekonomian mereka," kata Kang Sapar, begitu ia karib disapa. (NC/Red)