image

Admin Dinas Pendidikan

26 Agustus 2020

1967x Dilihat
KADISDIK : REVOLUSI PERTANIAN DALAM WORKSHOP SMPN 1 BABAKANCIKAO

Disdik.purwakartakab.go.id – Jajaran manajemen UPTD SMP Negeri 1 Babakancikao menggelar workshop bertajuk "Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Berbasis IT" , Rabu (26/08), di aula sekolah. 


Ditemui di lokasi, Kepala SMPN 1 Babakancikao, Drs. HaerudinSyam, M.Pd. mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 48 orang Guru baik Pegawai Negeri Sipil (PNS), Guru Tidak tetap (GTT), Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan warga sekolah dan akan berlangsung selama tiga hari. 


Lebih lanjut, dia berharap hasil dari kegiatan ini dapat melahirkan produk berupa dokumen 1, 2 dan 3. 


"Kemudian, diharapkan bisa muncul pula macam-macam model pembelajaran kekinian yang disesuaikan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sesuai dengan amanat dan arahan dari kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta," ungkapnya. 


Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta H. Purwanto yang berkesempatan hadir langsung mengatakan, penguasaan wawasan ekologi di lingkungan sekolah adalah sangat penting. Karena itu, imbuhnya, pihaknya telah merancang program Tatanen di Bale Atikan.


REVOLUSI PERTANIAN 


Terkait program itu, Kadisdik menjelaskan bahwa program Tatanen di Bale Atikan adalah sebuah upaya mengembalikan sekaligus membentuk kesadaran anak-anak terhadap lingkungannya.


"Peserta didik diajarkan kembali bagaimana menanam tanaman sayuran contoh seperti cabai, saledri, bawang daun atau jenis tanaman yang memberikan manfaat bagi kebutuhan hidup, kemandirian pangan. Kemudian, mereka merawatnya dengan penuh kedisiplinan, tanggungjawab dan keuletan," ujarnya. 


Ia menegaskan, program Tatanen di Bale Atikan pada prinsipnya adalah wujud praktek pembelajaran berbasis proyek yang memiliki visi membentuk karakter peserta didik.


 
“Peserta didik diberikan pembelajaran berbasis proyek, sehingga melahirkan resonansi dan pancaran yang baik dirumah dan lingkungannya, maka ke depan setiap sekolah di Purwakarta memiliki keunggulannya masing-masing," tegasnya. 


BDR HARUS MELAHIRKAN PRODUK BERBASIS POTENSI SISWA DAN LINGKUNGAN


Isu lain yang tidak luput dia sampaikan adalah terkait Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kadisdik Purwanto menghimbau, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pembelajaran tidak selalu harus Daring (Online). Alih-alih, dia mengajak agar para wali kelas untuk kreatif dan dapat melahirkan konsep ‘Pendidikan Sederhana’ yang aplikatif untuk para peserta didik. 


"Pendidikan sederhana yang aplikatif ditandai dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalahnya pada kehidupan sehari-hari. Kemudian, dari model pendidikan tersebut, maka dapat dilihat bagaimana potensi sesungguhnya yang ada pada diri siswa," katanya. 


Pendidikan aplikatif, lanjut dia, memiliki urgensi tersendiri untuk para peserta didik. Sebab, kecerdasan intelektual saja tidak cukup untuk para siswa dalam menghadapi tantangan hidup di kemudian hari. 


"Kita harus memberikan layanan pendidikan yang aplikatif. Sebab, jika hanya urusan kecerdasan intelektual saja, maka siswa sesungguhnya bisa mencarinya lewat mesin pencarian Google. Sementara, kecerdasan emosional dan spritual yang aplikatif itu tidak bisa di dapatkan dari google. Masa Covid-19 ini harus di jadikan ruang sebagai peluang untuk melahirkan model pendidikan  di Indonesia yang luar biasa," demikian paparnya. (NC/Red)

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)