image

Admin Dinas Pendidikan

03 Agustus 2018

3866x Dilihat
KADISDIK  JADIKAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT KEUNGGULAN

disdik.purwakartakab.go.id – Workshop Kurikulum Nasional K-13 digelar di aula SMPN 2 Purwakarta, Kamis (02/07). Acara tersebut dihadiri oleh para Kepala Sekolah dan guru dari SMPN 1, 2 dan 10 Purwakarta. Sekaligus, tampak hadir pula Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Purwakarta, H. Purwanto.

Ditemui langsung koresponden disdik.purwakartakab.go.id di lokasi, Ketua Pelaksana workshop, Mardi menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan pada prinsipnya sesuai dengan amanat UUD nomor 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Kemudian, terkait teknis kegiatan, Mardi menuturkan bahwa workshop digelar selama dua hari dengan konsep dan tujuan yang telah direncanakan secara matang.

“Workshop pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 ini berlangsung selama 2 hari. Ada beberapa hal yang hendak dicapai, seperti meng-update data yang sudah ada yang tujuannya untuk menghasilkan produk dokumen kurikulum 2013 yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman dan acuan untuk tahun pelajaran 2018/2019,” ungkapnya.

Selain itu, Mardi berharap melalui agenda workshop para guru dapat menyusun dan memiliki perangkat pembelajaran yang mendukung dokumen K-13. “Workshop ini diikuti sebanyak 117 guru dan diantaranya Kepala Sekolah,” imbuhnya.

KEBIJAKAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURWAKARTA

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto dalam sambutannya menekankan bahwa sekolah harus mampu menjadi pusat keunggulan (center of excellence : Red).

“Keunggulan itu adalah bagaimana cara berpikir kepala sekolah dan guru untuk dapat menangkap keinginan masyarakat di abad 21. Bagaimana kepala sekolah melayani guru, melayani peserta didik, melayani masyarakat, dan mengelola sekolah,” tegasnya.

Lebih lanjut, ungkap dia, guru harus bisa bertransformasi memenuhi pembelajaran abad 21 yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap Teknologi Informasi.

“Ini harus dilakukan di semua sekolah. Saya sampaikan dimana-mana bahwa pada akhirnya tolok ukur keberhasilan perubahan kurikulum, penerapan kurikulum dan pembaharuan kurikulum akan ditentukan berdasarkan kemampuan para guru,” tukasnya.



Kadisdik Purwanto tak luput menyampaikan studi kasus yang merupakan temuannya sendiri. Dia mengatakan, sebelumnya dia sempat menanyakan kepada para siswa kelas 7 SMPN 1 Purwakarta soal siapa saja yang memiliki laptop.

“Mereka jawab semuanya memiliki laptop. Ini adalah potensi untuk dibuatkan kelas (IT). Di Era digitalisasi ini kita para guru harus mampu mengintegritaskan hal tersebut dengan potensi yang dimiliki peserta didik. Gunakanlah logika sesuai dengan perkembangan zaman. Kita harus mampu merubah kebiasaan,” pungkasnya. (NC/Red)

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)