10 Februari 2020
Disdik.Purwakartakab.go.id – Dinas pendidikan Kabupaten Purwakarta menggelar Seminar Nasional tentang Implementasi Pendidikan Anti Korupsi Berbasis Tujuh Poe Atikan Purwakarta Istimewa, Sabtu (08/02), di Bale Sawala Yudhistira – Kompleks Pemkab Purwakarta.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan guru dan Kepala Sekolah se-Kabupaten Purwakarta. Sementara, bertindak sebagai narasumber antara lain Dr. Elvira, S.H.,M.H (Kepala Sub Direktorat PPK – Kemendikbud RI), Handayani (Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat – KPK RI) dan Dian Rachmawati (Kasatgas KPK RI).
Kepala dinas pendidikan Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto berkesempatan hadir langsung sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa selama lima bulan ke belakang, pihaknya sudah secara masif mengembangkan kerangka penerapan pendidikan anti korupsi untuk para siswa secara sistematis. Beberapa produk telah dihasilkan, lanjutnya, seperti modul pendidikan anti korupsi berbasis tujuh poe Atikan Purwakarta istimewa.
“Kami berharap, ke depan anak-anak kita di kabupaten Purwakarta bisa memahami, menghayati dan sekalian bisa melaksanakan pendidikan anti korupsi yang diajarkan kepada mereka. Dengan modul yang telah dirancang secara sistematis, mudah-mudahan tertanam nilai karakter yang baik dalam diri anak. Yaitu, bagaimana mereka menerapkan kedisiplinan, kejujuran, kepedulian kepada orang lain serta senantiasa mau bekerja keras,” katanya.
Lebih lanjut, Kadisdik Purwanto menekankan pentingnya pendidikan anti korupsi untuk para siswa. Menurutnya, berbekal hal ini para siswa akan memiliki integritas tinggi.
“Pendidikan anti korupsi pada prinsipnya adalah bagian integral dari pendidikan karakter. Dengan bekal ini, anak-anak akan berintegritas tinggi. Masalah selanjutnya adalah tinggal bagaimana teknis peng-insersi-an pendidikant tersebut kepada para siswa agar lebih mudah dicerna dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka,” cetusnya.
Untuk mempercepat proses insersi, sambung dia, salahsatu cara yang bisa dilakukan adalah lewat keteladanan para guru dan Kepala Sekolah.
“Para guru dan Kepala Sekolah harus menjadi teladan dan contoh hidup para siswa di lingkungan sekolah masing-masing. Tunjukkan integritas yang baik kepada para siswa, sehingga mereka bisa mengikutinya,” demikian pesannya. (NC/Red)