
07 Februari 2021
 
                        
Oleh :  Oktavia  Rahma / IX A  SMPN 2 Plered
Namanya  Asep  Sukmanajaya. Nama yang mungkin tidak asing lagi bagi kami   warga  desa  Citarik. Saya  juga agak heran kenapa seorang Kades bisa sebegitu terkenal dikalangan warganya di desaku. Apalagi dikalangan anak-anak  dan kawula remaja, dia  sudah  dianggap seperti ayah mereka sendiri.
Lambat laun saya mengerti kenapa Pak kades tersebut begitu terkenal di kalangan warganya. Itu dikarenakan Pak Kades  tersebut sangat ramah dan mudah bergaul dengan seluruh warganya di desa Citarik ini.  Tetapi meskipun Pak Asep sangat ramah terhadap  seluruh warganya, adakalanya  beliau  sangat   tegas dan sedikit  marah  terhadap kelakuan sebagian   warganya yang tidak menaati peraturan  desanya  yakni  membuang sampah. Pernah  suatu waktu  saya melihat dia menasehati  seorang warganya  yang   membuang  sampah  sembarangan  ke  sungai. “ Anda ini!, sudah  keterlauan, membuang sampah ke sungai,  jangan kau  ulangi lagi perbuatanmu  ya  mulai sekarang!” Katanya dengan tegas. Warga yang membuang  sampah tersebut hanya terdiam mendengar ucapan  Pak  Kades tersebut. Tetapi yang hebat dari itu semua setiap warga tidak menyimpan dendam apapun setelah mereka  dinasehati oleh  Pak Kades tersebut. Tetapi mereka hanya menganggap itu sebagai profesionalisme kerja, dan setelah itu mereka semua yang telah dinasehati kembali  seperti  biasa  dan  terkadang bercanda bersama. Rumah  Pak Asep berada di belakang  kantor  desa tempat yang dekat  dengan  tempat  dia  bekerja.
Pak  Kades selalu terbiasa membawa telepon genggam (HP)  yang selalu ia bawa kemana-mana. Bahkan saya  sering melihatnya dia  sedang menulis  panjang  tentang sesuatu di memo HP  nya tersebut. Bahkan  saya  memberanikan untuk menanyakan sedang menulis apa, selalu dia bilang menulis harapan dalam  kehidupannya.
Aku sangat terkesan dengan Pak Kades ini. Meskipun dia bukan seorang pendidik atau guru, dia juga sering menasehati kawula muda yang sering berkumpul di pos kamling agar selalu giat membaca buku. Dia adalah seorang kepala desa yang mempunyai jiwa mendidik. Jiwa yang mungkin banyak banyak guru belum memilikinya. Pernah suatu ketika dia menceritakan kepada saya tentang mimpinya dan saya sangat terkejut dengan mimpi yang berisi harapan hidupnya dan mungkin membuat sebagian orang tercengang mendengarnya yakni mimpi yang tak lazim dari seorang kepala desa yakni membuat warganya cerdas karena membaca buku (literat). Di rumahnya dia menyediakan perpustakaan mini untuk para tetangganya dan yang paling terharu dia mempunyai program desa tahun ini untuk membangun perpustakaan di setiap RT untuk membantu para warganya semakin rajin membaca. Saya sangat kagum dengan perjuangan Pak Asep Sukmanajaya ini, dimana biaya hidup yang semakin susah apalagi di masa wabah Covid-19, dia masih bisa membantu seluruh warganya di sekitarnya. Lebih hebat lagi ternyata desa Citarik ini mempunyai Website desa yang adminnya langsung oleh Pal Asep dimana website ini berisi segala program kegiatan desa Citarik, kegiatan warganya dan terdapat pula 1000 buku digital di Website desa Citarik tersebut. Luar biasa. !