image

Admin Dinas Pendidikan

22 Februari 2022

1372x Dilihat
Jadi Keynote Speaker Nasional, Purwanto Perkenalkan Gagasan Harmonisasi Kurikulum

 

Disdik.purwakartakab.go.id –Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto didapuk sebagai Keynote Speaker dalam kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Tingkat Nasional, belum lama ini, secara online via zoom meeting dan youtube channel.  

Dari amatan langsung, kegiatan ini diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Kabupaten Purwakarta diikuti sebanyak 177 peserta, dengan menghadirkan narasumber Nasional. 

Dalam paparannya, ia menyinggung konsep Merdeka Belajar dari aspek konseptual ke praktikal. Menurutnya, apa yang paling substansial dari “merdeka belajar” adalah produk. Atau, lebih tepatnya : pendidikan berbasis proyek. 

“Hari ini Kementeri Pendidikan dan kebudayaan republic Indonesia (Kemendikbud.ri) Mas Nadiem Anwar Makarim tengah menggaungkan Merdeka Belajar, di Purwakarta seperti contohnya di meja saya ini adalah produk pembelajaran berbasis proyek dari pelajar purwakarta. Contohnya Produk batik ecoprint karya smpn 1 bungursari kolaborasi dari semua mata pelajaran, menjadi pola deskripsi dimuat kemata pelajaran bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, Bahan daun-daun dan ukuran Takaran menyangkut mata pelajaran IPA. Dari sini peserta didik bisa mengkolaborasikan semua mata pelajaran. Berbagai sekolah di purwakarta pun sudah menghasilkan produknya masing-masing. Ini adalah pelajaran yang menghasilkan produk, pembelajaran seperti ini adalah yang dibutuhkan oleh sekolah-sekolah kita. Para guru harus terus bertransformasi,” urainya. 

HARMONISASI KURIKULUM PROTOTIPE DAN KEARIFAN LOKAL DI PURWAKARTA 

Lebih lanjut, ia memaparkan gagasan Harmonisasi Kurikulum Prototipe dan kearifan Lokal di Purwakarta. Ia menekankan, gagasan besar ini dapat terwujud jika bapak/ibu guru mampu beradaptasi dengan kebijakan. 

“Pola Pikir Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua dan harus diharmonisasikan, yang bermuara kepada peserta didik. Merdeka belajar akan berjalan dengan baik, jika kita bisa harmonisasi kebijakan tersebut dengan hati dan pikiran kita,” ungkapnya. 

Lalu, setelah selesai di tingkat pribadi guru, maka sesungguhnya ada empat langkah transformasi yang perlu dilakukan agar visi besar kurikulum prototipe dan kearifan lokal di Purwakarta bisa ter-bumi-kan dan efektif membentuk karakter siswa. 

“ada empat hal yang perlu ditransformasikan, yaitu : (1) Infrastruktur dan teknologi, (2) Kebijakan prosedur pendanaan, (3) Kepemimpinan masyarakat dan hidayah, (4) Kurikulum pedagogik Asesment,” tukasnya. (NC/Wid)

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)