05 September 2021
Oleh: Ambu Firaz
(Guru PAI MDTA Nurul Yaqin Bungursari)
Rasanya semakin dekat
Terbatas, menabung rindu kembali
Rasanya semakin pekat
Terbatas, memupuk sabar hingga banyak
Khawatir bukan karena virus bernama corona itu menghantui
Khawatir bukan karena pandemi belum berakhir
Namun saat ayah kehilangan arah – Ibu kehilangan nurani
Saat anak merengek minta ditemani – meminta sabar karena ia belum mengerti
Bukankah, al ummu madrosatul uula
Figur pemberani yaitu ayah
Biarkan rumah tempat pulang ternyaman
Menjadi telinga saat mendengar
Mulut saat menasihati
Rangkulan hangat sebagai peluk maaf memaafkan
Isyarat Corona,
Mendekat dengan yang terdekat
Menjauh untuk menanam temu syahdu
Indonesiaku, Indonesia kita
Anak kalian, anakku jua
Cibening, 17 September 2020