22 Oktober 2020
Oleh : Isep Suprapto ( SMPN 2 Plered Kab. Purwakarta)
disdik.purwakartakab.go.id -- Perlu dibangun komunikasi yang optimal antara walikelas dengan orang tua siswa untuk mensukseskan belajar siswa dengan moda daring ataupun luring saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Kunjungan ke rumah atau Home visit merupakan salah satu alternatif membangun komunikasi yang baik tersebut serta diharapkan bisa membantu memecahkan kesulitan–kesulitan belajar siswa moda daring atau luring saat pandemi ini. Home visit bertujuan untuk memperoleh berbagai keterangan atau data yang diperlukan dalam memahami lingkungan dan siswa serta memecahkan permasalahan siswa yang mengalami kesulitan belajar saat Belajar Dari Rumah. Untuk itu mungkin saat ini home visit menjadi salah satu teknik pengumpulan data siswa yang dilakukan oleh guru BP/BK atau walikelas dengan cara mengunjungi tempat tinggal siswa tertentu yang tujuannya untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang permasalahan siswa. Berkunjung ke rumah atau home visit siswa akan diperoleh berbagai data dan keterangan tentang berbagai hal yang besar kemungkinan ada sangkut pautnya dengan permasalahan siswa yakni meliputi : 1) Kondisi dan fasilitas belajar siswa serta masalah kesulitan belajar di rumah, 2) Hubungan siswa dengan orang tua dan anggota keluarganya, 3) Sikap dan kebiasaan siswa di rumah, 4) Komitmen orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam perkembangan anak-anaknya dan pengentasan masalahnya. Dengan home visit ini akan melahirkan kedekatan emosional antara wali kelas dan siswa sehingga terciptanya hubungan yang harmonis dan saling timbal balik, pelaksanaan home visit ini bukan hanya tertuju kepada siswa tapi juga kepada keluarga siswa karena dengan dilakukannya home visit ini keluarga juga mendapatkan pandangan, pemahaman, arahan, motivasi, sikap dan cara yang perlu dilaksanakan oleh keluarga siswa. Pelaksanaan home visit saat pandemi Covid -19 saat ini memerlukan persiapan yang matang dari guru pembimbing atau wali kelas serta memerlukan kerja sama yang baik dari orang tua siswa serta atas persetujuan kepala sekolah.. Ada masalah - masalah lahir dari siswa dalam belajar saat ini misalnya, siswa tidak bisa mengakses internet, masalah quota mahal, siswa tidak punya gadget, siswa tidak aktif bahkan tidak mau peduli untuk belajar, kecenderungan main game on line, begadang malam, siswa tidak pernah atau mau mengirim tugas padahal HP nya selalu Online, dan sebagainya. Semua masalah ini harus cepat diantisipasi, diinventarisir, dikomunikasikan serta dicari solusi yang tepat serta bijak oleh sekolah terutama para walikelas dan guru BP/BK, terdokumentasikan berbentuk foto dan video disertai deskripsi catatan dan laporan. Fungsi utama kegiatan home visit ialah fungsi pemahaman, artinya memahami masalah siswa secara detil, mencari solusi masalah yang tepat dan bijak siswa yang barang tentu diperlukan sinergitas sekolah, siswa dan orang tua siswa.
Home visit saat ini tentunya berbeda teknis pelaksanaannya sebelum terjadinya pandemi Covid-19, seperti kita ketahui pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai sangat berpengaruh terhadap langkah dan sikap para walikelas dan guru BP/BK dalam melaksanakan home visit, artinya tidak asal home visit. Protokol kesehatan harus dipatuhi dan dijalankan, berawal dengan mengutamakan hal kesehatan dan kebersihan dalam kehidupan sehari-hari demi mencegah berbagai penyakit, termasuk infeksi virus berbahaya Covid-19 ini. Ada keharusan sebelum melakukan home visit sebaiknya seorang walikelas atau guru BP/BK memperhatikan hal-hal berikut :
1. Mencuci tangan
Seperti yang sudah diketahui bersama, berbagai bakteri sampai virus seperti virus corona dapat menyebarluas dengan mudah karena terjadinya kontak fisik. Kontak fisik yang paling sederhana adalah berjabat tangan, oleh karena itu, kebersihan tangan mesti benar-benar dijaga. Mencuci tangan menggunakan sabun atau minimal membersihkan tangan dengan hand-sanitizer jadi standar untuk memastikan tangan jadi bersih. Hindari menyentuh wajah jika belum memastikan tangan sudah bersih atau belum. Area wajah seperti mata, hidung dan mulut bisa jadi pintu gerbang yang mudah ditembus oleh penyakit atau virus yang ada di tangan kita. Oleh karena itu, pastikanlah pertama tangan sudah bersih, kalaupun memang sudah bersih, usahakan untuk tidak menyentuh wajah jika sedang berada di tempat umum karena akan mudah lupa untuk menyentuh benda lainnya.
2. Menggunakan Masker
Sehat atau sakit, menggunakan masker jadi kebiasaan baru saat ini. Hal ini terkait dengan anjuran berbagai pihak yang menyatakan penggunaan masker bisa mencegah paparan virus berbahaya seperti Covid-19 ini. Apalagi jika kita ingin keluar dari rumah untuk melakukan aktivitas, masker jadi hal penting untuk kita gunakan.
3. Jaga Jarak
Physical distancing adalah hal pembiasaan baru saat ini. Kita sebagai walikelas harus bisa mengatur jarak keberadaan kita dengan siswa dan orang tua saat home visit. Hal ini mengacu kepada anjuran berbagai pihak yang menyatakan ada jarak aman untuk bersosialiasi agar tidak terpapar virus berbahaya jika orang-orang tersebut adalah pembawa virus.
Ada satu hal yang perlu menjadi perhatian dari guru, adalah tugas mendidik. Tugas ini sangat berat, karena mendidik tidak saja menjadian siswa dari tidak bisa menjadi bisa, namun dibarengi dengan usaha untuk menjadikan seorang siswa yang semula berperilaku tidak terpuji, berubah menjadi siswa dengan perilaku yang baik. Sekali lagi kunjungan ke rumah (home visit) dan silaturahmi dengan orang tua siswa saat pandemi Covid-19 perlu dilakukan dengan memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan dan tugas home visit ini tidak hanya dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling saja, akan tetapi untuk semua guru, terutama wali kelas atau guru kelas. Semoga belajar moda daring dan luring yang saat ini berjalan namun banyak ditemukan kendala dan kesulitan belajar oleh siswa segera teratasi dengan kegiatan Home Visit yang memperhatikan protokol kesehatan. *
( Artikel ke 20 dari berbagai sumber)