Heritage SDN 1 Plered Menjadi Saksi Sejarah Pendidikan

Purwakarta, (22/08/2023) - Salah satu sekolah yang sudah ada sejak lama dan menjadi salah satu bangunan heritage di Purwakarta adalah SDN 1 Plered. Sekolah tersebut memiliki bangunan lama yang masih dipertahankan hingga saat ini, sebagian bentuk pelestarian bangunan bersejarah atau heritage yang ada di sekolah.

Bangunan tersebut menjadi ciri khas tersendiri diantara sekolah-sekolah lainnya yang ada di Purwakarta, salah satunya adalah SDN 1 Plered yang beralamat di Gang Sakola Kecamatan Plered Purwakarta.

Tidak banyak data yang ditemukan terkait dengan bangunan tersebut, namun menurut sumber dari internet (sumber : https://sekolahloka.com/data/sdn-1-plered) sekolah tersebut memiliki SK pendirian terhitung tanggal 25 Desember 1910, dengan demikian bangunan sekolah tersebut sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia.

Selain bukti bangunan dan SK pendirian sebagai bukti sejarah, pihak sekolah juga masih menyimpan buku Induk dari tahun 1970-an, walaupun sudah hampir 53 tahun buku tersebut kondisi sampulnya masih terbaca meski sebagian isi buku tesebut sudah banyak yang dimakan oleh rayap.

Menurut Kepala SDN 1 Plered, Endang Sekardiatiningsih, bangunan sekolahnya sudah mengalami beberapa kali renovasi diantaranya mengganti bilik dan juga teralis ventilasi bangunan.  

Selain bangunannya, SDN 1 Plered memiliki ciri khas dengan adanya kumpulan portofolio yang ada di tiap kelas. Fungsi portofolio tersebut menurut Endang sebagai hasil rekaman karya dan tugas anak-anak. Media belajar anak-anak tersebut pengadaannya berasal dari orang tua peserta didik tersebut. Sebagai bukti sejarah anak-anak dalam berkegiatan pembelajaran di sekolah tersebut. 

“Fungsi portofolio agar sebagai hasil belajar anak-anak karya dan tugas anak-anak tidak berceceran. Ada jejak terkait keaktifan tersebut dalam mengerjakan tugas. Selain itu sebagai pembelajaran mendokumentasikan tugas sebagai bagian dari jejak pendidikan yang telah dilaluinya. Ini menjadi pembelajaran tentang menjaga bukti perjuangan mereka selama menjadi siswa di sekolah tersebut. Guru pun jadi mempunyai data yang akurat ketika suatu saat orang tua komplain terkait nilai tugas anaknya” ungkap Endang. (MH/Red.)