02 Agustus 2023
Purwakarta, (02/08/2023) - Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Purwakarta ke-195 dan Kabupaten Purwakarta ke-55 di tahun 2023 adalah Festival Kaulinan Barudak. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta ditunjuk pemerintah daerah sebagai panitia kegiatan tersebut.
Kaulinan artinya permainan dan barudak artinya anak-anak. Kaulinan Barudak merupakan permainan anak-anak yang sejak dulu sudah ada dan sudah menjadi tradisi bagi budaya Sunda. Permainannya tentunya berbeda dengan jenis-jenis permainan tradisional di daerah lainnya. Salah satu yang membedakan adalah Kaulinan Barudak lebih cenderung memanfaatkan fasilitas lingkungan tempat yang agak luas sehingga memiliki nilai ekonomis dalam pelaksanaan hiburan dan memiliki nilai kolektif karena permainnya selalu melibatkan banyak orang untuk bermain. Anak pria dan wanita punya permainan masing-masing tetapi ada pula yang dimainkan sama-sama.
Kaulinan Barudak juga merupakan implementasi dari pendidikan karakter Purwakarta yaitu Rebo Maneuh di Sunda sebagai wujud dari cinta nasionalisme akan budaya Sunda.
Menurut beberapa sumber, ada lebih dari 37 kaulinan barudak dan 13 kaulinan akan ditampilkan pada Festival Kaulinan Barudak yang akan diselenggarakan pada hari Minggu, 6 Agustus 2023 yang berlokasi di Taman Pasanggarahan Alun-Alun Purwakarta.
Ke-13 Kaulinan tersebut antara lain;
1. Bebeletokan
Jenis kaulinan barudak yang terbuat dari ruas bambu dengan Panjang sekitar 40 cm yang diisi oleh amunisi dari kertas yang sudah dibasahi air dan didorong oleh batang yang terbuat dari bambu juga untuk menembak sasaran dengan jarak yang telah ditentukan.
2. Momobilan/Momotoran
Jenis permainan kaulinan barudak berbentuk motor motoran atau mobil mobilan yang terbuat dari kayu, bambu, dan kulit jeruk. Bahkan dapat tampil dengan miniature yang besar sehingga dapat dinaiki oleh anak-anak
3. Egrang
permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak. Egrang juga bisa digunakan dalam atraksi. Permainan egrang berguna dalam pelatihan pengendalian diri dengan menjaga keseimbangan, ke fokusan dan meningkatkan rasa percaya diri sekaligus hiburan untuk anak anak maupun dewasa (Wikipedia)
4. Sapintrong
Permainan ketangkasan dengan media karet gelang yang disusun panjang yang dimainkan oleh beberapa orang dengan beberapa variasi permainan. Dua orang bertugas sebagai pemegang tali dan lainnya adalah pemain. Bagi peserta yang gagal atau tidak dapat melalui satu permainan makan.
5. Galah Santang
Permainan yang dilakukan secara beregu/kelompok dimana kelompok yang jaga bertugas untuk menghalangi lawannya agar tidak dapat masuk dan melewati ruang yang dijaga. Apabila tersentuh tangan penjaga maka berganti untuk berjaga.
6. Sumpit
Permainan untuk mengenai sasaran tembak dengan menggunakan sumpit yang terbuat dari bambu dengan panjang sekitar 60 cm dengan amunisi menggunakan paser yang terbuat dari bambu yang diujungnya dipasang besi tajam.
7. Gangsing Penggal
Permainan anak laki-laki, dibuat dari kayu, berbentuk bulat lonjong, berkaki paku dengan tali sebagai alat pemutarnya. dibawahnya diberi kaki dengan paku yang dipotong kepalanya, tujuan permainan gasing ini untuk hiburan di waktu senggang bagi masyarakat. Ciri khas panggal atau gasing Jawa Barat terletak pada kerampingan bentuknya juga terletak bagian suku yang terbuat dari logam (paku).
8. Dampu
Permainan ketangkasan dengan media yang digambar ditanah berbentuk kotak dan setengah lingkaran
9. Congklak dan Damdaman
Permainan dari media kayu berlubang menyerupai wadah untuk diisi oleh batu, kerang, biji dan sejenisnya. Biasa dimainkan oleh dua orang. Siapa yang paling banyak mengumpulkan biji maka dialah pemenangnya.
10. Kakawihan
Selain menampilkan berbagai macam olah raga tradisional, kaulinan barudak yang tidak kalah menariknya adalah KAKAWIHAN (Bersenandung/menyanyi). Dikemas dalam bentuk teatrikal musikalisasi dan berbagai kaulinan.
Buat yang ingin nostalgia masa kecil atau ingin menyaksikan peserta didik dari mulai PAUD hingga SMP memainkan permainan tradional Sunda, jangan lupa datang langsung ke Taman Pasanggarahan di hari minggu esok. (MH/Red.)