04 Desember 2019
Disdik.purwakartakab.go.id – Siswa SMPN 10 Purwakarta terhitung telah empat kali memanen padi hasil tanam sendiri di persawahan yang lokasinya tidak jauh dari lingkungan sekolah.
Bahkan, di musim kemarau panjang, persawahan yang dikelola siswa melalui ekstra-kurikuler pertanian masih tetap produktif.
Keterangan tersebut disampaikan Kepala SMPN 10 Purwakarta, Neneng M Patimah, di ruangan kerjanya, Rabu (04/12). Dia menuturkan, sawah yang digarap siswanya sudah panen untuk yang ke-empat kalinya.
"Alhamdulillah, kali ini SMPN 10 Purwakarta telah panen padi yang ke-empat kali. Sawah ini dimana merupakan hasil kreativitas siswa pada mata pelajaran eskul pertanian dan prakarya," katanya.
Lebih lanjut, masih kata Neneng, para pelajar di sini dituntut untuk mengalami sendiri, mulai dari proses penanaman pemeliharaan kemudian pemupukan dan sampai hasil panen.
"Tujuan kami disini agar anak-anak belajar secara alamiah dimana mereka mengalaminya sendiri praktik dan merasakan bagaimana proses padi itu sehingga menjadi beras. Jadi anak tidak hanya menikmati nikmatnya beras, tetapi mengalami prosesnya," katanya.
Dia berharap, di era globalisasi ini masih ada anak-anak yang peduli terhadap pertanian dan pengelolaan alam disekitarnya.
"Meski sedang mengalami kemarau panjang, Alhamdulillah kami mendapatkan hasil yang lebih banyak dari biasanya. Karena, di sekolah kami memiliki sumber mata air sendiri. Kemudian, hasil panennya kami bagikan terutama kepada guru-guru dan kepada para siswa yang kurang mampu, kemudian di hari kamis disatukan dengan ‘Beas Kaheman’. Dengan cara ini, semoga hasil panen ini bertambah barokah, dan anak-anak lebih kreatif, kritis, dan terpenting betapa pentingnya alam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak lebih mencintai terhadap lingkungan alamnya sendiri," demikian pungkasnya. (NC/Red).