25 Juli 2022
Oleh : Ida kholidah
Disdik.purwakartakab.go.id -- Memasuki tahun pembelajaran baru, Kementrian Pendidikan Kebudayaan Rriset dan Teknologi Nadim Makarim menyuguhkan Kurikulum Merdeka Belajar yang harus diterapkan di sekolah dengan tiga pilihan yaitu Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi yang disesuaikan dengan kesiapan sekolah berdasarkan hasil pengisian essai yang telah disampaikan oleh Kementrian pusat sebelumnya.
Senin 25 Juli 2022 UPTD SMP Negeri 1 Bungursari menggelar In House Training ( IHT ) yang akan dilakukan selama tiga hari, dengan tema “Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Mewujudkan Peserta Didik yang Berkarakter Religius, Disiplin, Inovatif, humanis dan Cinta Lingkungan.” Selaku pembwa acara Eti Kartila menyampaikan dengan bangga bahwa nara sumber adalah instruktur Utama Kurikulum Merdeka Suparna, M. Pd. yang juga merupakan alumni dari UPTD SMPN 1 Bungursari.
Beliau mengupas tuntas tenang Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dan Modul Ajar pada hari pertama , setelah itu akan dilanjutkan oleh Sopian, M. Pd. pada hari berikutnya dengan materi Penyusunan Modul P5 (Projek Penguatan Profil Pemuda Pancasila), Semua projek pemebelajaran berbasis TdBA ( Tatanen di Bale Atikan ). Dengan adanya Kurikulum Mereka Belajar ini maka guru harus siap benahi diri demi pemulihan belajar mengajar agar tujuan mencerdaskan bangsa bisa tercapai.
Bertepatan dengan hari diwajibkannya memakai seragam PGRI Ir. Wawan Setiawan selaku Kepala Sekolah mengingatkan bahwa sebagai guru adalah sosok yang digugu dan diiru yang seharusnya menjadi teladan. Mengutip dari ungkapan Ki Hajar Dewantara mengemukakan gagasannya tentang guru melalui konsep tut wuri handayaninya. Maknanya pendidik diharapkan dapat melihat, menemukan, dan memahami bakat atau potensi-potensi apa yang timbul dan terlihat pada anak didik, selanjutnya dapat dikembangkan. Keseluruhan bunyi tut wuri handayani yaitu Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso dan Tut wuri handayani.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta H. Purwanto sekaligus menyampaikan materi Kebijakan Pemerintah tentang Implementasi Kurikulum Merdeka. Beliau memotivasi peserta IHT dengan pernyataan bahwa Kurikulum mereka itu tidaklah sulit. Bedanya dari kurikulum 13 adalah adanya projek yang menyesuaikan dengan 7 tema yang sudah ditentukan pilihannya. Beliau menegaskan bahwa ”Yang paling penting dari semua itu bukanlah produk tetapi penerapan penguatan karakter profil pelajar pancasila.” Selanjutnya beliau menutup sambutannya dengan kalimat bahwa “ Kurikulum Mereka akan melahirkan kemandirian dan kreatifitas guru.”
Terlihat semangat belajar guru focus menyimak sajian dari nara sumber diselingi dengan diskusi hangat untuk mencapai pemahaman dalam strategi pemulihan belajar mengajar dengan kurikulum Merdeka yang Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan teknologi gulirkan dengan tujuan peserta didik dapat belajar sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
Dokumentasi
Sulistyarini, Ida Kholidah dan Ibrahim Aji
Wallaahu a’lam
Barakallah lanaa wa lakum