image

Admin Dinas Pendidikan

04 Mei 2021

7449x Dilihat
GEMBALA KAMBING DAN PENDIDIKAN KARAKTER

Kiki Arisaputra, M.Pd
(Guru SMPN 2 Wanayasa/Pegiat Literasi Purbasari)


Tidak ada Nabi kecuali pernah menjadi penggembala kambing.” Mereka para sahabat bertanya, “Apakah engkau juga wahai Rasulullah?” Beliau berkata, “Iya, saya telah menggembala dengan imbalan beberapa qirath (mata uang dinar, pen.) dari penduduk Mekah.” (HR. Bukhari, no. 2262)

Siapa sangka setiap nabi yang diutus oleh Allah pernah menggembalakan kambing. Bahkan mas kawin pernikahan Nabi Musa ialah menggembalakan kambing milik nabi Syu’aib selama sepuluh tahun.

Lalu nilai apa yang sebenarnya dapat dijadikan pelajaran dari kegiatan tersebut khususnya bagi generasi kita saat ini? Dan bagaimana bagi yang tidak memiliki kambing serta lahan, khususnya diperkotaan?

Menggembalakan kambing memang tidak menarik minat banyak orang. Aromanya yang bau apek dan juga kotor semakin membuatnya dipandang sebelah mata. Namun dibalik itu, keberadaannya memiliki makna tersendiri.

Mengutip dari Fath Al-Bari setidaknya ada dua poin penting yang bisa kita jadikan nilai positif dari menggembalakan kambing. Yang pertama adalah dengan terbiasanya menggembalakan kambing, maka kedepannya akan terbiasa untuk menyelesaikan problematika manusia. Yang kedua, dengan menggembalakan kambing, maka kita akan dilatih untuk bersabar dalam menyantuni dan juga mengayomi.

Dari penjelasan tersebut tampak jelas bahwa menggembalakan kambing setidaknya dapat menjadi salah satu cara untuk membentuk karakter seorang pemimpin yang ideal, pemimpin yang penuh strategi, sabar, kerja keras, manajemen waktu dan visioner. Sikap kepemimpinan tersebut sangat bermanfaat, setidaknya untuk memimpin diri sendiri serta lingkungan sekitar. Tentu sikap yang seperti itu yang diharapkan dari pendidikan karakter yang saat ini menjadi salah satu fokus pendidikan kita terlebih dalam mempersiapkan generasi emas di seratus tahun kemerdekaan Indonesia.

Di sisi lain, dengan terbiasanya menggembalakan kambing mereka memiliki rasa kasih sayang di dalam hatinya, karena kesabaranya sudah terlatih. Kemudian terbentuk kepribadian sebagai wirausahawan karena terbiasa mandiri tanpa bergantung pada orang lain serta yang terakhir adalah rendah hati.

Melihat manfaat yang begitu besar, maka tidak menutup kemungkinan akan adanya sebuah kebijakan mengenai rancangan pendidikan karakter dari kegiatan menggembalakan kambing. Hal ini berkaca dari program Tatanen di Bale Atikan yang merupakan program unggulan dari Kabupaten Purwakarta, dimana secara garis besar kegiatan ini berbasis dengan kearifan lokal yang kaya akan manfaat, serta memiliki program pendidikan karakter yang sangat kuat dapat terlaksana dan berjalan dengan baik atas kerja sama pihak-pihak terkait dan khususnya pemerintah Kabupaten Purwakarta yang dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan yang terkait langsung dengan masyarakat pendidikan.

Oleh karena itu, bagi siswa yang tidak memiliki akses untuk menggembalakan kambing, maka diharapkan bisa terfasilitasi oleh pihak sekolah, dan sekolah dapat menjalin kerjasama maupun menyiapkan lahan sendiri, sebagaimana Tatanen di Bale Atikan, sehingga menggembalakan kambing ini menjadi kegiatan yang menarik bagi siswa dan tentunya bermanfaat sebagaimana yang diharapkan.

Semoga berbagai cara yang dilakukan saat ini dalam upaya membentuk generasi hebat di masa depan dapat berjalan dengan baik serta membuahkan hasil yang memuaskan. Terlebih lagi semoga lahir pemimpin-pemimpin hebat yang mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang hebat, sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa.

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)