image

Admin Dinas Pendidikan

22 April 2024

1256x Dilihat
Gandrung Mulasara, Memeluk Ibu Bumi untuk Memanen Pekerti di Sekolah Ekologi

Purwakarta, (22/04/2024) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh di tanggal 22 April, SMPN 10 Purwakarta yang lebih dikenal sebagai Sekolah Ekologi Kahuripan Pajajaran Purwakarta mengadakan Gandrung Mulasara dengan tema “Memeluk Ibu Bumi Untuk Memanen Pekerti di Sekolah Ekologi”.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, Purwanto beserta jajaran pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) dan juga CEO Self Learning Institute Muhamad Irvan Efrizal.

Kegiatan ini juga melibatkan peserta didik dalam hal ini fasilitator yang tergabung dalam Ekskul Sutasambala yang khusus pada memelihara kelestarian alam di sekolah Ekologi dibantu oleh para guru serta fasilitator dari Self Learning Institute (SLI).

Gandrung Mulasara memiliki arti mengembalikan kepada tempat atau posisi semestinya. Filosofi ini diwujudkan dengan kegiatan Konservasi Lingkungan Alam, yang bertujuan mengembalikan alam ke kodrat awalnya. Sehingga, "Gandrung Mulasara" merupakan bentuk manifestasi kecintaan manusia ke alamnya.

Dalam kegiatan tersebut Kadisdik turun langsung membersamai peserta didik. Terlihat Kadisdik bersama-sama membajak sawah yang dilakukan tanpa alat tersebut. Begitu juga dengan peserta didik yang terlihat bahagia bisa turun langsung ke area persawahan di sekitar sekolahnya dan bekerjasama membajak sawah dengan teman-temannya maupun dengan Kadisdik.

Kadisdik menyambut baik kegiatan ini karena menumbuhkan kesadaran lingkungan, spiritual dan sosial pada peserta didik.

“Mereka belajar bergotong royong dan menyadari pentingnya merawat lingkungan bumi dan alam agar tetap Lestari”

Kadisdik juga meminta agar semua peserta didik di Purwakarta tidak pernah berhenti untuk terus merawat bumi

“Merusak bumi adalah merusak diri kita dan merugikan diri kita sendiri. Jika ingin hidup berkualitas tingkatkan kualitas bumi ini” pesan Kadisdik.

Kepala SMP Ekologi Kahuripan Pajajaran, Ecep Kustiwa mengatakan bahwa diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pembelajaran kepada peserta didik terkait proses menanam padi yang diawali dengan membajak sawah. Peserta didik sebelumnya sudah dibekali dengan pengetahuan terkait proses membajak sawah tersbut.

“Melihat dan terjun langsung pada proses tersebut diharapkan peserta didik bisa menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan” ucap Ecep.

Menurut Sopian, guru sekaligus Pembina Ekskul Sutasambala Sekolah Ekologi , dengan diadakannya Gandrung Mulasara untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik di sekolahnya tentang pentingnya merawat bumi, memeliharanya dengan riang gembria, membajak sawah dan menaburkan darun-daun bambu yang kita ambil dari hutan bambu ke sawah yang kita olah.

“Tujuannya adalah untuk meregenerasi kualitas tanah yang ada di sekolah ini. Dulu tanahnya menggunakan bahan-bahan kimia, kini kita ingin menyuburkan tanah tersebut dengan memberikan daun-daun dan bahan-bahan organik yang ada di lingkungan ini. Ini juga sebagai bentuk kasih sayang peserta didik agar tetap terjaga dan memberikan kontribusi positif bagi kehidupan di masa yang akan datang” demikian ungkap Sopian. (MH/Red.)

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)