30 Januari 2020
Oleh : Widdy Apriandi
(Penulis adalah Pengopi Serius Sekaligus Co-Founder Saung Kopi Tajug)
Ustadz Bahrul Ulum, Kamis (30/01), melanjutkan ‘serial’ tausyiah yang rutin digelar tiap lepas dzuhur di Mushalla Baitut Tarbiyah – Kompleks Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta. Bahasan ceramahnya masih seputar Basmallah dan pemaknaannya. Meneruskan kajian dari para ustadz sebelumnya.
Kembali, Ustadz Bahrul mengingatkan soal pentingnya mengucapkan basmallah sebelum menjalani setiap lelaku dalam kehidupan keseharian. Dengan mengucapkan bismillahirrahmaanirrahiim, singgungnya, pada dasarnya kita sedang berharap perlindungan sekaligus keberkahan dari Allah SWT.
Dia mencontohkan, jika kita hendak mengendarai motor dan sebelumnya mengucapkan basmallah, maka sesungguhnya kita meminta perlindungan dari-Nya, sehingga kita dijauhkan dari kecelakaan dan marabahaya. Pun, ketika bekerja dan sebelumnya mengucapkan basmallah, maka sejatinya kita berharap diberikan perlindungan dari segala sesuatu yang mengganggu pekerjaan kita. Sehingga, pekerjaan kita berlansung lancar. Dan yang lebih penting lagi : bernilai ibadah.
Sementara, terkait aspek keberkahan, Ustadz Bahrul menjelaskan bahwa berkah atau tidaknya sesuatu memiliki ‘indikator’, yaitu bertambahnya kebaikan.
“Artinya, sesuatu yang berkah akan memberikan banyak kebaikan kepada pelakunya. Sehingga, jangan lupa membaca basmallah sebelum melakukan segala sesuatu. Insya Allah kita selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT,” tandasnya.
MAKNA “BA” PADA BASMALLAH
Ustadz Bahrul tidak luput membahas lebih dalam tentang makna basmallah. Dia mengatakan, pada kalimat basmallah ada huruf “ba”—dan ada makna tersirat pada huruf tersebut. Makna yang sesungguhnya sangat mendalam sekaligus sangat berarti untuk kehidupan seorang manusia.
Makna “ba” yang pertama merujuk pada kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi kita. Dengan kesadaran ini, maka orang yang memahami basmallah akan terjaga dari perilaku-perilaku buruk yang dibenci oleh Allah SWT.
“Misal, bagaimana seseorang akan mabuk-mabukan sementara dia merasa Allah SWT selalu mengawasi? Tentu, dia akan terjadi dari perilaku buruk tersebut. Kemudian, bagaimana juga seseorang akan melalukan tindak kecurangan dan korupsi, sedangkan dia merasa Allah mengawasi? Niscaya orang itu tidak akan berani melakukan perilaku buruk tersebut,” tegasnya.
Makna “ba” lain yang tersirat pada basmallah terkait pada kesadaran bahwa tidak ada keterpisahan antara manusia dan Allah SWT. Sang khaliq akan selalu bersama makhluk ciptaan-nya. Dengan kesadaran ini, lagi-lagi manusia yang memahami sekaligus menjalankan basmallah dengan baik akan menjadi insan yang dikehendaki dan diridhoi oleh Allah SWT.
“Dengan demikian, mari terus jaga dan biasakan diri kita untuk mengucapkan basmallah sebelum menjalankan segala sesuatu yang baik. Semoga apa yang kita lakukan senantiasa bisa bernilai ibadah dan diberikan keberkahan oleh Allah SWT,” demikian pesannya.
Purwakarta, 30 Januari 2020
(Ditulis di Saung Kopi Tajug. Mari mampir. Boleh ngopi dan jajan lainnya)