07 Februari 2019
Disdik.purwakartakab.go.id -- Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Purwakarta belum berjalan 100 persen. Hingga pelaksanaan UNBK tahun ketiga ini, SMP baik negeri maupun swasta di Purwakarta hanya baru melaksanakan sebanyak 81 persen.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan, pelaksanaan UNBK berjalan di tengah keterbatasan sekolah. Namun, pihaknya tetap berupaya agar semua sekolah SMP menggelar UNBK.
"Dalam kondisi seperti sekarang ini, UNBK menjadi tanggung jawab bersama. Bukan saja hanya pemerintah pusat. Provinsi dan kabupaten mesti turur andil dan bertanggung jawab. Partisipasi dan dukungan semua kalangan, semua stakeholder akan sangat kami nantikan," kata Purwanto di ruang dinasnya, Rabu (6/2/2019).
Pelaksanaan UNBK kebanyakan sekolah terkendala pada sarana dan prasana (sarpras) komputer. Sementara, bantuan penyediaan komputer sendiri merupakan kewenangan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
"Kami optimis pelaksanaan UNBK SMP di Purwakarta bisa berjalan 100 persen tahun 2020. Kami minta dukungan semua pihak. Ini demi kebaikan anak didik di masa depan," ucap dia.
Meski sarana dan pra-sarana komputer belum dimiliki semua sekolah, keberadaan jaringan internet dan listrik di Purwakarta sudah membaik. "Karena internet dan listrik sifatnya hanya pendukung saja," ujar dia.
Berkenaan dengan tingkat kesulitan soal UNBK yang acap dikeluhkan mayoritas peserta didik, pihaknya cukup mafhum. Karena soal UNBK dibuat dan ditetapkan oleh Badan Standar Pendidikan.
"Kita tidak menetahui bentuk soal yang diberikan. Server UNBK sendiri kan hanya hisa diakses beberapa menit jelang UNBK itu dilaksanakan. Lalu, tingkat kesulitan soal yang dibuat sendiri kan berdasar pasa kisi-kisi dan kurikulum," ujarnya.
Menurut dia, ada dua alasan mendasar jika siswa mengalami kesulitan saat mengisi dan menjawab soal-soal UNBK. Pertama, tentang siswa tidak memperhatikan atau guru yang tidak menyampaikan materi didik sesuai kurikulum.
"Kalau kasusnya seperti itu, saya akan kroscek ke pengawas untuk supervisi dan pembinaan soal materi ajar," kata dia.
Diketahui, mata pelajaran yang di-UNBK-kan antara lain Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan IPA. Sisanya mata pelajaran ujian sekolah berstandar nasional (USBN).
Meningkat 20 Persen Tiap Tahun
Kemudian, setidaknya ada 110 SMP baik negeri maupun swasta yang berstatus sebagai sekolah penyelenggara ujian di Purwakarta. Dari jumlah sebanyak itu, sekolah penyelenggara UNBK sebanyak 89 sekolah. SMP negeri sebanyak 67 sekolah dan SMP swasta sebanyak 22 sekolah.
Kemudian, sekolah SMP penyelenggaran ujian nasional kertas dan pensil (UNKP) sebanyak 21 SMP negeri.
Di Purwakarta sendiri ada empat model penyelenggaraan UNBK. Pertama, sekolah penyelenggara UNBK menumpang. Yakni sekolah yang tidak punya sarpras komputer, ikut menumpang di sekolah lain di SMP maupun SMA SMK terdekat. Jumlah sekolah penyelenggara UNBK menumpang sebanyak 34 sekolah.
Kedua, sekolah penyelenggara UNBK mandiri atau sepenuhnya sekolah menjadi penyelenggara. Jumlahnya ada 49 sekolah. Lalu sekolah penyelenggara UNBK gabung. Dilakukan karena jumlah siswa kurang dari 20 siswa berdasar standar prosedur operasional ujian. Jumlah sekolah ini ada 3 di Purwakarta.
Terakhir sekolah penyelenggara UNBK mandiri dan menumpang. Dimana jumlah siswa dengan ketersediaan sarana prasarana tidak cukup. Jumlahnya ada 3 sekolah di Purwakarta.
Pelaksanaan UNBK dilaksanakan pada 22-25 April 2019, dibagi ke dalam tiga season. Sesi pertama dilakukan pukul 7.30-9.30 WIB, sesi kedua pukul 10.30-12.30 WIB dan sesi ketiga pukul 14.00-16.00 WIB. Dalam UNBK, 20 komputer bisa dipakai oleh 60 siswa.
"Saat ini tiap-tiap sekolah tengah melakukan simulasi UNBK mulai Senin (4/2/2019) sampai Jumat (8/2/2019). Kemendikbud sudah MoU dengan PLN dan Telkom supaya tidak ada pemadaman saat persiapan dan pelaksanaan UNBK berlangsung," ucap Purwanto.
Sekolah akan melaksanakan gladi bersih UNBK mulai 18-19 Maret 2019 mendatang. Dalam pelaksanaan UNBK kali ketiga di Purwakarta, kendala sarpras komputer jadi masalah yang mengantui. Meski begitu, pelaksanaan UNBK di Purwakarta meningkat 20 persen tiap tahunnya.
"Pelaksanaan UNBK di tahun pertama hanya diikuti oleh 40 persen sekolah. Tahun kedua naik jadi 60 persen, dan sekarang 81 persen pelaksanaan UNBK di Purwakarta. Targetnya tahun depan 100 persen pelaksanaan UNBK," ucapnya.
Purwanto mengatakan, Disdik Purwakarta tidak memaksa sekolah untuk menyelenggarakan 100 persen UNBK. Disdik hanya menyampaikan target pemerintah pusat dimana tiap-tiap sekolah 100 persen menyelengarakan UNBK.
"Dan responnya di kita baik, di Purwakarta ada yang memakai laptop pinjam dari guru maupun orang tua untuk UNBK," pungkasnya. (NC/Red)