DISDIK PURWAKARTA SAMBUT TIM ASSESOR JAWA BARAT

disdik.purwakartakab.go.id – Tim Assesor Akreditasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Kunjungi Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta. sebanyak 60 orang Tim Assesor akan bertugas memberikan Visitasi Akreditasi  Sekolah di Kabupaten Purwakarta, mereka melakukan penilaian terhitung sejak Jum’at (31/8) hingga Sabtu (8/9) kegiatan ini dihadiri oleh para Kepala Sekolah SD. Jalan Veteran Gg Beringin No 1 di Bale Guru Linuhung Dinas Pendidikan. Kamis (30/8).

Adapun sekolah yang akan Divisitasi oleh Tim Akreditasi di Kabupaten Purwakarta Tahun 2018 yakni SD Negeri sebanyak 73 Sekolah, SD Swasta sebanyak 5 Sekolah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 17 Sekolah, SMP sebanyak 3 sekolah dan Mts sebanyak 12 sekolah, Total 110 sekolah.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kab. Purwakarta yang diwakili oleh Sekretaris Didi Garnadi, S.Pd, MM. menerangkan, kedatangan Tim Assesor akan memberikan dampak positif terhadap mutu layanan Pendidikan di Kabupaten Purwakarta. “Berbicara akreditasi berbicara kualitas dan mutu”, sementara karakteristik mutu bisa diukur secara kualitatif dan kuantitatif tergantung bagaimana sekolah menjalankan manajemen yang menjadi tanggungjawab Kepala Sekolah dan Guru. Akreditasi merupakan parameter untuk mengukur kualitas layanan dan mutu sekolah agar dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

“Terpenting jika sekolah sudah menjalankan 8 Standar Pendidikan Nasional secara maksimal, maka akan menghasilkan mutu sekolah yang baik”, Kemudian Sekdisdik meyampaikan yang bahwa "sekolah harus menjadi tempat persemaian nilai-nilai budaya yang positif dan menjadi pusat peradaban”.

Sekdisdik menghimbau di depan para Kepala Sekolah agar memperlakukan Tim Assesor dengan baik, dibuat nyaman dan berikan keleluasaan dalam proses penilaian Akreditasi nanti, sajikan semua yang mereka perlukan, “Kita siap menyambut Bapak dan ibu Tim Assesor Akreditasi sebagai tamu yang istimewa”.

Kemudian Sekdisdik berharap output visitasi Akreditasi oleh Tim Assesor memiliki feedback, apa yang menjadi kelemahan sekolah atau hasil penilaian Akreditasi sebagai bahan perumusan kebijakan untuk melakukan treatment pada masalah dan kelemahan sekolah tersebut. Pungkasnya. (NC)