Pendidikan_Kita – Salah satu sekolah yang lolos dalam Lomba Inovasi Daerah (PADI) Tahun 2025 adalah SMPN Satu Atap Ciawi dengan inovasinya yaitu Eco Tech Telang yang merupakan inovasi teknologi berbasis bunga telang untuk deteksi zat berbahaya pada makanan.
Inovasi yang dibuat selama satu bulan oleh peserta didik kelas 9 (Sembilan) menggabungkan pembelajaran berbasis ekologi serta teknologi dengan menggunakan bunga telang sebagai bahan utama. “Eco Tech Telang” juga mendukung implementasi program Tatanén di Bale Atikan. Ide inovasi lahir dari permasalahan nyata yang dihadapi sekolah yaitu belum tersedianya alat sederhana, praktis dan murah untuk mendeteksi bahan berbahaya pada makanan bergizi yang dikonsumsi oleh peserta didik di sekolah tersebut.
Dibantu oleh Guru pembimbing yang juga pandai dalam sains dan teknologi, Endang Hidayat dan Hoerudin, peserta didik kelas IX yang berjumlah 28 siswa dilibatkan langsung dalam proyek pembuatan, perakitan dan pengujian alat.
Program ini menekankan pentingnya pembelajaran kontekstual berbasis alam dan kearifan lokal. Dengan memanfaatkan bunga telang—tanaman yang mudah tumbuh di lingkungan sekolah
Manfaat dari “Eco Tech Telang” selain untuk pemeriksaan awal terhadap makanan yang dikonsumsi siswa setiap hari juga sarana pembelajaran berbasis project-based learning (PjBL) dan deep learning, mengembangkan pembelajaran yang berakar pada potensi alam dan budaya lokal yang selaras dengan visi “Jabar Juara Lahir Batin” melalui Gapura Panca Waluya, khususnya dalam aspek Inovasi, Edukasi, dan Lingkungan Sehat.
Inovasi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai edukatif tinggi. Peserta didik tidak sekadar menggunakan alat, tetapi juga terlibat aktif dalam proses deep learning — mulai dari memahami konsep ilmiah perubahan warna, merancang rangkaian alat, melakukan uji coba, hingga menganalisis hasil pengukuran.
Pembelajaran ini selaras dengan pendekatan Project-Based Learning dan Dimensi profil lulusan, terutama dalam aspek berpikir kritis, kreatif, serta peduli terhadap kesehatan dan lingkungan.
Inovasi ini telah dicoba dengan mengambil 5 sampel makanan jajanan sekolah dan Sampel Makanan Bergizi Gratis yang diuji menggunakan indikator bunga telang dan sensor warna berbasis Arduino, 85% hasil deteksi menunjukkan kesesuaian dengan hasil uji laboratorium sederhana
Kepala SMPN Satu Atap CiawiSekolah mengembangkan proyek inovatif menggunakan bunga telang sebagai indikator keasaman dan keberadaan zat berbahaya dalam makanan. Tim terdiri dari dua guru dan lima siswa, mengintegrasikan berbagai mata pelajaran. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang keamanan makanan dan mengembangkan kreativitas mereka.
Meskipun menghadapi hambatan teknis, proyek ini berhasil lolos seleksi dan mendapatkan apresiasi. Harapannya, inovasi ini dapat diperluas untuk menguji kelayakan makanan dan mendidik siswa tentang pentingnya memilih makanan yang aman dan sehat.