02 Maret 2021
Ihat Solihat, M. Ag.
(“Pegiat Literasi Purbasari”/ Guru SMPN 2 Bungursari)
Mungkin sebagian besar pembaca akan berfikir lain ketika membaca judul artikel ini.
Pada part sebelumnya penulis memaparkan bahwa salah satu contoh cinta manusia kepada manusia yang lainnya adalah cinta seorang ibu kepada putera-puterinya. Seorang ibu rela bertaruh nyawa untuk mengandung, melahirkan, menyusui, merawat, dan membesarkan putera-puterinya dengan penuh cinta dan kasih.
Cinta yang lain yang merupakan contoh cinta manusia kepada manusia lain adalah cinta ayah kepada putera-puterinya. Cinta ayah ini juga ini erat kaitannya dengan dengan cinta seorang suami kepada isterinya.
Seorang ayah rela menjadi suami siaga untuk istrinya yang sedang mengandung benih cintanya dengan sang isteri. Apapun yang isterinya minta pada fase-fase awal kehamilan, pasti dilaksanakan. Termasuk ketika sang isteri sudah bersiap menghadapi persalinan. Calon ayah mempersiapkan diri meskipun dengan sedikit pengalaman. Was-was, cemas, khawatir, itu yang dirasakan dan berkecamuk dalam dirinya.
Selaksa do'a terlafal untuk isteri dan calon buah hati. Harapan yang dibalut kecemasan, khawatir kalau isteri dan calon buah hatinya tidak dapat melalui proses persalinan ini. Dan jika persalinan sang istri berjalan sesuai keinginan, maka ia adalah salah seorang yang paling berbahagia. Bahagia karena orang yang dicintainya selamat, bahagia karena ia telah menjadi seorang imam bagi isteri dan buah hatinya. Dan tugas pertamapun ia tunaikan, mengadzani dan mengiqamahi di telinga kanan dan kiri buah hatinya dengan disaksikan tatapan tulus sang isteri di sela derai kebahagiaannya.
Do'apun terpanjat untuk sang buah hati,
أُعِيذُكُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Aku memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pandangan mata buruk.
(HR> Abu Daud 3371, dan disahihkan al-Albani).
Luar biasa...
Do'a ini juga terucap dari mulut orang-orang yang mengasihi sang buah hati. Meminta perlindungan kepada Allah Swt agar si buah hati terhindar dari godaan syetan, binatang buas, dan dari pandangan mata yang buruk.
Dimulai dari kelahiran tersebut proses edukasipun dimulai (sebetulnya pendidikan prenatalpun sudah dilakukan oleh calon ayah dan calon ibu ketika sang buah hati masih berada dalam kandungan)
Seorang ayah akan berusaha mengajak aktivitas-aktivitas kecil kepada bayi kecilnya, dimulai dari menyapanya, mengelusnya, mengajak ngobrol, dan jika rewel akan dengan sabar memberitahu nya bahwa ibunya sudah sangat lelah mengurusnya seharian.
Seorang ayahpun akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan si buah hati, susu formula, pampers, MPASI kalau si buah hati mulai makan, atau kebutuhan lain meskipun harus bekerja sangat keras.
Setelah agak besar, si buah hati akan diajarkan hal-hal yang berkaitan dengan kecerdasan intelektual dan kecerdasan kinestetik.
Bagaimana seorang ayah akan dengan telaten melatih buah hatinya mengendarai sepeda, renang, dan yang lainnnya. Bila buah hatinya terjatuh dan terluka, seorang ayah akan memotivasi, dan mensupport agar buah hatinya bangkit, bangkit, dan bangkit lagi.
Setelah si buah hati memasuki usia sekolah, seorang ayah akan mencarikan sekolah yang menurutnya bagus, yang bisa memberikan pencerahan untuk otak, hati, dan keterampilan buah hatinya. Bukan hanya itu, sebagian ayah akan mencarikan guru privat untuk buah hatinya, atau mengkursuskannya kepada beberapa sanggar kursus. Dia juga akan mati-matian mengajari buah hatinya di rumah, mengisi hatinya dengan ilmu agama dan etika kesopanan, dan ilmu-ilmu lain yang ia kuasai.
Makanya banyak anak kecil pada masa imitasi yang sangat mengidolakan ayahnya, karena baginya ayahnya adalah super hero.
Sungguh luar biasa peran seorang ayah.
Meskipun derajat seorang ayah di bawah seorang Ibu seperti kata Hadits Nabi Saw, tapi seorang ayah mampu mewarnai dan menjadikan kita seperti sekarang.
Mudah-mudahan jasa-jasamu menjadi wasilah terbukanya kebahagiaan dunia dan akhirat.
Amiin...yra
Purwarkarta, 23 Februari 2021
(Didedikasikan untuk Apa Haji, suamiku, dan ayah-ayah hebat di Komunitas ini)