02 Februari 2020
Disdik.purwakartakab.go.id – Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengajak seluruh pegawai yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk berperan aktif menjadi agen kebersihan. Sehingga, perilaku hidup bersih dan sehat bisa ditularkan ke masyarakat luas.
“Seperti yang telah dijelaskan dalam surat edaran nomor 658.1/3419/BKPSDM kemarin, seluruh kantor pemerintahan, baik OPD, kecamatan dan Kelurahan/desa harus memiliki pengelolaan sampah sendiri,” ujar Anne disela – sela kegiatan Jumat sehat di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Jumat (31/1) lalu.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto mengatakan, kegiatan yang telah rutin dilakukan setiap hari jumat pagi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan jasmani maupun rohani para pegawai, staf, Kepala Sekolah dan para pengawas.
Pria yang akrab di sapa Pak Pur itu melanjutkan, salahsatu aplikasi dari kampanye kebersihan di lingkungan Dinas Pendidikan adalah mewajibkan seluruh pegawai, baik PNS maupun non PNS untuk membawa tumbler (tempat minum) dari rumahnya.
“Hal ini untuk mengurangi penggunaan kemasan dari bahan plastik, Di kantor kan sudah ada air siap minum,” ucapnya.
BUPATI PURWAKARTA ANNE RATNA MUSTIKA APRESIASI PARA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN
Ternyata, Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya sudah menerapkan pengurangan sampah plastik. Salah satunya, dengan membawa tumbler ke kantor. Selain itu, disana juga tersedia stasiun pengisian air siap minum. Inilah salah satu bukti komitmen kami, dalam mengurangi sampah plastik. Demikian Runutnya.
Dalam surat edaran, Bupati yang akrab disapa Ambu anne mengatakan, setiap kantor pemerintahan harus berinovasi dalam pengelolaan sampah. Jadi, sebelum dibuang, sampah tersebut harus dipisahkan terlebih dulu, mana yang organik mana yang anorganik.
Selanjutnya, yang anorganik, seperti sampah plastik harus dikelola menjadi lebih bermanfaat atau didaur ulang untuk dijadikan produk. Sedangkan yang organik bisa jadi kompos.
Soal ancaman sampah plastik, Anne pun mengajak para pegawai untuk tidak lagi menggunakan kantong plastik sebagai wadah pembungkus. Jadi kalau belanja, lebih baik membawa kantong lain yang berbahan ramah lingkungan.
Ia mengakui, saat ini ancaman sampah plastik sudah kian memprihatinkan. Pihaknya mengajak masyarakat, terutama para pegawai untuk mengubah kebiasaan. Karena, sudah saatnya mencari bahan alternatif ramah lingkungan sebagai wadah pembungkus.
“Output dari kebijakan ini diharapkan memberi motivasi kepada masyarakat untuk membangun semangat dan lebih sadar menjaga lingkungan. Terutama dari ancaman sampah plastik,”jelas dia.
Anne menambahkan, kebijakan mengenai penanganan lain sampah plastik ini juga telah dijalankan di lingkungan pemerintahan. Hal mana, seluruh kantor pemerintahan sudah tak diperbolehkan menyiapkan air mineral dalam kemasan.
Sebagai gantinya, kantor – kantor pemerintahan diminta menyiapkan media air minum dan tempat air yang lebih ramah lingkungan. Kemudian, para pegawainya pun wajib membawa wadah minum sendiri.
“Jadi, para pegawai harus bawa bekal sendiri wadah/botol untuk minumnya,” tambah dia.
Sementara itu, dalam kegiatan Jum’at Sehat ini, Anne pun sekaligus melakukan inspeksi mendadak (Sidak). Anne, terlihat berkeliling ke setiap ruangan, untuk memastikan jika kebijakan yang digulirkannya berjalan efektif.
“Alhamdulillah, kebijakan ini sudah berjalan dengan baik. Tidak ada lagi air kemasan, karena seluruh pegawai sudah bawa wadah minum sendiri. Bahkan, dinas ini cukup inovatif, karena menyediakan juga kran air siap minum di sekitar kantornya,” demikian Runutnya (NC/Red).