28 Januari 2021
disdik.purwakartakab.go.id—Banyak orang bercita-cita merubah dirinya. Entah itu urusan karir, bisnis, kesehatan, hubungan pribadi dan sebagainya. Tapi, nyatanya, kebanyakan malah mendapatkan situasi stagnan. Diam di tempat, begitu-begitu saja. Atau, lebih parah lagi, malah beroleh situasi diri yang semakin memburuk.
Pada akhirnya, perubahan terasa seperti mustahil. “Saya tidak bisa berubah!” kalimat ini berulang kali muncul di benak kita. Hingga kita frustrasi dan memilih untuk menyerah saja.
Pertanyaannya, kenapa hal demikian bisa terjadi? Apakah memang mustahil kita berubah? Atau ada yang salah dengan pola kita untuk berubah?
BERUBAH DARI HAL KECIL, 1% SAJA
James Clear dalam bukunya yang berjudul “Atomic Habits” (2020) dengan baik memaparkan ‘kesalahan’ (error) kebanyakan orang yang ingin berubah. Menurutnya, inti ‘kesalahan’-nya terletak pada fokus perubahan. Mayoritas orang berfokus pada target perubahan. Bukan pada proses-nya.
Maksudnya begini, ambil kata seseorang ingin punya penghasilan Rp. 200 juta sebulan. Biasanya, ia hanya punya penghasilan sekitar Rp. 5 juta saja. Apakah perubahan ini bisa terjadi? Atau mustahil.
Jawabannya, kata James, tergantung. Apabila hanya berfokus pada target saja, yaitu penghasilan Rp. 200 juta, besar kemungkinan ia gagal. Tapi, ketika berfokus pada proses, besar potensinya orang itu berhasil.
Mayoritas orang, sambung James, tidak menyadari bahwa proses adalah bagian terpenting dari hasil. Ketika seseorang menghendaki penghasilan Rp. 200 juta, maka ia harus ber-proses sedemikian rupa—sehingga memungkinkan dirinya mendapat Rp. 200 juta itu.
Jika masih mempertahankan proses yang biasanya, maka jelas kemungkinan gagal akan besar. Jadi, sebetulnya tidak mustahil. Hanya cara ber-proses-nya saja yang kurang tepat.
James mengajarkan perubahan pada proses dengan hal-hal kecil. Ia menyebutnya “perubahan 1%”. Ia menegaskan, perubahan besar terjadi dari hal-hal kecil yang berulang—dan menjadi kebiasaan.
Untuk kasus penghasilan Rp. 200 juta misalnya, hal kecil yang bisa dilakukan adalah bangun tidur lebih awal. Hal ini seperti sepele. Padahal, tidak.
Bisa ditelaah, nyaris para orang kaya di dunia ini bangun tidur lebih awal. Dwayne Johnson, aktor kawakan Amerika dengan bayaran tertinggi, memulai aktivitas-nya dari jam 4 pagi. Begitu pula dengan Elon Musk (founder Mobil Listrik “TESLA”) dan Jack Ma (owner ali baba group).
Hal-hal kecil itu dilakukan berulang dan menjadi kebiasaan. Dampaknya adalah pada sisi produktifitas. Orang-orang kaya tersebut memiliki jam produktif yang jauh lebih lama ketimbang orang-orang pada umumnya. Modal inilah yang membuat mereka memiliki pencapaian hidup sekarang ini.
Jadi, kesimpulannya, perubahan pada diri kita ini bukan sesuatu yang mustahil. Selagi masih ada kesempatan untuk ber-proses, maka perubahan bisa diupayakan. Dan jangan muluk-muluk! Cukup dengan hal-hal kecil yang terus berulang hingga menjadi kebiasaan.
Bagaimana? Kalau masih penasaran, anda boleh baca bukunya. Ingat, “ATOMIC HABITS” karya James Clear. (Wid)