image

Admin Dinas Pendidikan

05 November 2019

2227x Dilihat
BERHARAP KELAHIRAN PENGUSAHA BARU DARI PENDIDIKAN NON-FORMAL

Oleh : Widdy Apriandi 

(Penulis adalah redaktur website Dinas Pendidikan Purwakarta sekaligus Founder & Head Trainer Plato’s Coffee Academy) 


Tulisan ini adalah pengantar rasa terima kasih saya kepada Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Purwakarta, H. Purwanto khususnya yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengeksekusi program pelatihan barista dan inkubasi bisnis untuk warga belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Terakhir, program tersebut digelar kemarin (05/11), di lingkungan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) - Purnawarman. 

Secara pribadi, terus terang saya masih tidak menyangka bahwa program ini bisa ter-realisasi. Sebab, setahu dan sepengalaman saya, lembaga pemerintah (apalagi dinas) selalu rigid. Kaku. “Bagaimana bisa mereka ngikutin perkembangan zaman?”, pikir saya. 

Hingga, suatu waktu, saya kebetulan punya kesempatan ngobrol lumayan lama dengan Pak Pur (begitu sapaan saya kepada beliau) terkait pertumbuhan bisnis kopi di Kabupaten Purwakarta. Saya singgung pertumbuhan kedai-kedai kopi di Kabupaten Purwakarta selama lima tahun terakhir. 

“Di awal-awal, sekira tahun 2013, kedai kopi di Purwakarta masih hitungan jari, Kang. Kalau tidak salah, baru ada dua atau tiga kedai saat itu. Sekarang (2019), kedai kopi yang terpantau di seputaran kota Purwakarta sudah ada 44. Belum lagi yang ada di ‘pinggir’, seperti di kecamatan-kecamatan. Pertumbuhan kedai kopi di Purwakarta lumayan pesat,” jelas saya. 

Tak dikira, dia menanggapi serius. Menurutnya, perkembangan kedai kopi harus diikuti dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) handal untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja. Selebihnya, yang dia tekankan adalah bahwa SDM handal itu harus orang Purwakarta. 

“Sudah semestinya yang mendapatkan keberkahan dari perkembangan bisnis kopi di Purwakarta adalah orang purwakarta itu sendiri. Kita jangan sampai hanya jadi penonton saja,” katanya. 

Ia lalu meminta saya untuk membuat program pelatihan yang ditujukan untuk mencetak SDM handal di dunia perkopian. Proyeksinya, tegas dia, adalah memberikan pilihan kepada para peserta pelatihan untuk menjadi barista profesional atau memiliki kedai kopi sendiri. 

“Yang menjadi pesertanya adalah warga PKBM se-Kabupaten Purwakarta. Saya harap mereka bisa memiliki kecakapan hidup, menjadi mandiri dan sejahtera,” katanya. 

Tanpa berlama-lama, program pun kontan bergulir. Terhitung, hingga saat ini, ada 50 orang lebih yang sudah mengikuti program pelatihan barista. Sebuah pencapaian yang bagi saya sangat menggembirakan. Terlebih, makin gembira lagi karena kebanyakan dari para peserta merasa puas dan termotivasi setelah mengikuti pelatihan. 

HARAPAN KEMUNCULAN PENGUSAHA BARU 

Mayoritas peserta yang terlibat pelatihan ingin segera punya kedai kopi sendiri. Mereka ingin memulai bisnis setelah mengetahui betapa besarnya potensi keuntungan (profit) yang bisa diperoleh dari bisnis kedai kopi. Selain itu, keberanian mereka semakin bertambah besar setelah menyadari bahwa setelah menyadari bahwa untuk memulai usaha kedai kopi pada prinsipnya tidak butuh modal besar. 

“Bisnis yang baik adalah bisnis yang segera dimulai. Kita bisa mulai dari modal kecil. Yang penting jalan dulu,” pesan saya kepada peserta yang bertanya bagaimana memulai bisnis kedai kopi. 

Dari luapan semangat yang saya rasakan setiap kali sesi pelatihan bersama warga PKBM, saya yakin akan bermunculan pengusaha-pengusaha baru. Masalahnya tinggal tunggu waktu saja. Pada saatnya, mereka akan memulai usahanya ; menjadi mandiri dan sejahtera. 

Siapa sangka ini bisa dimulai dari sisi pendidikan non-formal? Saya pribadi tidak menyangka. Yang jelas, terobosan kebijakan seperti ini adalah sesuatu yang luar biasa. Dan…perlu dicatat….kebijakan luar biasa tidak mungkin lahir dari orang yang biasa-biasa saja. Harus orang luar biasa juga--yang mampu membaca pergerakan zaman. 

Terima kasih, Pak Kadis!

Purwakarta, 05 November 2019

Bagaimana Kesan Anda?

Berikan suara Anda untuk membantu kami meningkatkan pengalaman pengguna.

Sangat Buruk

Sangat Buruk (0%)

Buruk

Buruk (0%)

Cukup

Cukup (0%)

baik

Baik (0%)

Sangat baik

Sangat Baik (100%)