PKM UPI : Pendampingan Sekolah Menuju Kualitas Unggulan

Disdik.purwakartakab.go.id--Akademisi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Dr. Diding Nurdin, M.Pd melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), beberapa waktu lalu, di aula SDN Nagrikidul I. Fokus kegiatan pengabdian adalah peningkatan mutu sekolah sehingga mampu mencapai kualitas sekolah unggul.

Pada kegiatan tersebut, 10 Sekolah Dasar (SD) yang belum ter-akreditasi "A" dilibatkan sebagai sampel. Para kepala sekolah dari masing-masing sekolah tersebut dibekali wawasan sekaligus pendampingan agar dapat memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Dalam prakteknya, Dr. Diding sebagai ketua tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) UPI menyampaikan materi tentang solusi mengatasi masalah mutu pendidikan yang dihadapi di jenjang sekolah dasar.

Dalam paparannya, ia mengulas bahwa Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus menjadi pusat keunggulan (center of excelence) dalam keseluruhan upaya pengembangan sumber daya manusia. Dengan demikian, pengelolaan sekolah perlu mengalami pergeseran dari pola tradisional ke pola manajemen sekolah modern. Semua pihak yang terkait dengan lembaga sekolah harus memberikan perhatian besar terhadap upaya pemberdayaan sekolah, sehingga sekolah benar-benar menjadi pusat dari segala pusat keunggulan. Untuk menciptakan sekolah bermutu, maka 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah tolak ukurnya. 

Para kepala sekolah dasar yang mengikuti kegiatan ini tampak antusias, karena mereka berharap sekolah yang dipimpinnya bisa memperoleh akreditasi "A" di kemudian hari. Kepada mereka, Dr. Diding mengingatkan bahwa tanggung jawab utama (key person) berada di pundak kepala sekolah (school principal) tegas Diding. Alasan demikian karena kepala sekolah merupakan faktor kunci atas efektif atau tidaknya operasional di suatu sekolah. 

Kepala sekolah, sambung dia, memainkan peranan yang sangat penting dalam keseluruhan spektrum manajemen sekolah. Kepala sekolah dituntut dapat bekerja secara profesional dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap sukses tidaknya sekolah yang dipimpinnya. Ini berarti bahwa profesionalisme kepala sekolah menjadi sebuah keharusan pada semua jenjang pendidikan.